Cara Efektif Mengatasi Penyakit Hawar Daun Tanaman Padi

Pertanianku — Umumnya, sektor pertanian di negara kita berada di lahan basah (sawah) dan kebanyakan para petani membudidayakan tanaman padi sebagai komoditas utamanya. Risikonya, penyakit hawar daun pun menghantui tanaman padi yang dibudidayakan.

penyakit hawar daun
Foto: Google Image

Penyakit hawar daun pada padi atau lebih lazim disebut para petani dengan nama penyakit  kresek adalah penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri dan jamur patogen. Jamur patogen yang menyebabkan penyakit hawar daun sebenarnya bisa menyerang berbagai jenis tanaman. Dan, salah satu tanaman yang menjadi inang penyakit hawar daun adalah tanaman padi.

Penyebab utama penyakit hawar daun pada padi itu dari kesalahan dalam menerapkan sirkulasi air serta intensitas matahari yang kurang sehingga penyakit kresek ini bisa berkembang. Selain itu, tanaman padi yang kekurangan unsur kalium (K) juga memiliki antibodi yang lemah terhadap serangan hawar daun.

Gejala awal pertumbuhan jamur dan bakteri patogen yang menyebabkan penyakit hawar daun pada tanaman padi ditandai dengan tanaman padi yang terlihat layu dan kering. Lalu, muncul bercak berwarna cokelat pada daun padi mulai dari bagian tepi ujung, lalu menyebar ke seluruh bagian daun. Bercak cokelat kering pada daun padi menjadi pertanda umum terjadinya penyakit hawar daun ini.

Karena padi ditanam di lahan yang berair, dimana kondisi tersebut disenangi untuk berkembangnya bakteri dan jamur patogen, maka tanaman rentan terserang penyakit kresek. Jika bakteri dan jamur patogen ini dibiarkan, akan menyerang batang tanaman padi sehingga tanaman padi mengering dan membuatnya mati. Gejala ini seperti penyakit busuk batang.

Cara mengatasi penyakit hawar daun

Seperti yang telah kita bahas bahwa penyakit hawar daun ditimbulkan dari adanya bakteri dan jamur patogen. Tetapi, pada banyak kasus penyakit  hawar daun pada padi, ternyata lebih dominan disebabkan oleh bakteri patogen. Bakteri penyebab penyakit kresek pada padi ini adalah Xanthomnas Oryzae pv.

Perlu Anda ketahui, bakteri patogen tidak akan mati dengan menggunakan fungisida meski dengan dosis tinggi sekalipun. Bila menemukan gejala dan ciri yang sesuai dengan penyakit hawar daun, segera gunakan bakterisida kontak berbahan aktif tembaga hidroksida dalam waktu 2—3 hari berturut-turut.

Setelah hari ke-4, lanjutkan penyemprotan dengan menggunakan bakterisida jenis sistemik berbahan aktif streptomycin guna mengobati tanaman padi dari dalam struktur jaringan sel tanaman. Penyemprotan hari ke-4 ini bisa juga dicampur dengan pupuk kalium dan phospat (MKP) untuk meningkatkan efektivitas dalam mengatasi penyakit hawar daun ini.

Setelah melakukan hal ini, disarankan untuk tidak menaburkan pupuk nitrogen (urea). Selain itu, penyemprotan menggunakan pestisida dihentikan untuk sementara waktu hingga penyakit kresek ini berhasil musnahkan.