Pertanianku — Hampir setiap hari rumah kita menghasilkan limbah, baik itu organik maupun anorganik. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah tersebut bisa menumpuk dan menimbulkan berbagai masalah. Langkah bijak yang bisa Anda lakukan adalah manfaatkan limbah rumah tangga tersebut untuk menciptakan kebun organik.

Akan tetapi, sebelum diaplikasikan, Anda harus memilahnya menjadi dua bagian, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik, biasanya berasal dari dapur dan halaman rumah, berupa sisa sayuran, makanan, dedaunan, buah-buahan, dan lain-lain. Sementara, anorganik biasanya berasal dari pemakaian kebutuhan rumah tangga yang berasal dari industri seperti kaleng, botol, plastik, dan lainnya.
- Sampah organik
Sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos dan pupuk cair. Pembuatan kompos dapat dilakukan langsung di dalam lubang biopori tanah kebun. Akan lebih baik lagi jika dibuat menggunakan komposter. Komposter dapat dibuat sendiri atau membeli yang sudah siap pakai. Adapun pupuk cair dapat dihasilkan melalui sistem fermentasi dari limbah daun-daunan.
- Sampah anorganik
Jenis sampah anorganik, berupa bekas kemasan industri dapat dijadikan media tanam dalam kebun organik, mulai dari tempat menyemai, menyapih, hingga tempat menanam. Selain itu, Anda juga dapat menggunakannya untuk perlengkapan kebun organik seperti untuk penyiraman, wadah cangkok, dan tempat menyimpan benih. Bahkan, dengan teknik tertentu, Anda juga dapat membuat sistem pengairan otomatis (self watering) menggunakan botol bekas.
Pemanfaatan kedua jenis limbah di atas, selain lebih ekonomis dan praktis, Anda juga telah membantu mengurangi permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah. Peran Anda sangat berarti sekalipun dengan tindakan kecil, tetapi terus berkesinambungan.
Lebih dari itu, Anda juga memiliki kebun organik yang siap dipanen kapan pun Anda mau. Hijaunya halaman rumah Anda akan menjadi kesegaran, baik bagi penghuninya maupun yang melihatnya.