Pertanianku — Anda akan membutuhkan benih ikan laut saat ingin memulai budidaya ikan laut. Kini, teknologi pembenihan biota laut di Indonesia sudah semakin berhasil dikembangkan dalam hatchery. Namun, masih banyak pembudidaya biota laut yang mengambil benih ikan dari habitat aslinya.
Benih ikan yang diambil dari alam akan ditangkap dengan alat tangkap seperti pukat, sero, bandrong, bubu, pancing, dan bagan. Padahal, sebagian besar biota laut yang masuk dalam komoditas ikan budidaya sudah bisa dibeli benihnya dalam panti pembenihan atau hatchery.
Beberapa jenis biota laut yang bisa dibeli adalah kerapu bebek, kerapu macan, kerapu lumpur, kerapu sunu, kerapu batik, kakap putih, kakap merah, ikan kuwe, nila merah, baronang, bandeng, udang windu, kepiting, tiram mutiara, abalon, dan ikan cobia.
Bahkan untuk jenis seperti kerapu, bandeng, kakap, dan udang windu sangat mudah diperoleh. Benih ikan kerapu dan bandeng pun sudah menjadi komoditas ekspor yang didistribusikan ke berbagai negara. Sementara, untuk komoditas teripang dan udang barong masih cukup terbatas sehingga peternak harus melakukan pemesanan sebelum benihnya diproduksi.
Meskipun benih yang dibeli langsung dari hatchery, Anda juga harus tetap melakukan pemilihan benih agar benih yang digunakan adalah benih berkualitas.
Sebaiknya, pilihlah benih yang sehat dan lincah, ukuran badan normal (tidak cacat), ukuran benih harus seragam untuk mencegah timbulnya sifat kanibalisme karena beda ukuran. Sebaiknya, benih berukuran minimal 7 cm agar dapat langsung ditebar dalam KJA dan lebih bagus benih yang sudah terbiasa dengan pakan buatan.
Jika lokasi budidaya Anda jauh dari sumber benih dan proses pendistribusian memakan waktu sekitar 8—10 jam, sebaiknya benih yang akan diangkut dipuasakan terlebih dahulu selama satu hari sebelum diangkat. Pengangkutan bisa dilakukan dengan cara terbuka dan tertutup. Pengangkutan terbuka akan memerlukan aerasi selama perjalanan.
Benih yang berukuran 7 cm dapat diangkut menggunakan sistem tertutup yang dimasukkan ke kantong plastik transparan dan sudah diberikan tambahan oksigen dengan perbandingan antara air dan oksigen sebesar 1:3. Kepadatan dalam kantung sebanyak 10—15 ekor/liter. Kantong plastik tersebut dimasukkan ke kotak stryrofoam dan diisi es batu yang sudah dibungkus kertas di sela-sela kotak.