Cara Memberantas Gulma Berkayu pada Pohon Sawit

Pertanianku — Salah satu ancaman hama bagi pohon sawit adalah gulma berkayu. Sebenarnya, gulma kayu pada pohon sawit dapat diberantas secara manual, yaitu dicabut hingga akarnya. Tak hanya gulma berkayu, seluruh gulma yang tumbuh di sekitar pohon sawit harus diberantas, seperti Melastoma mabatricum, Stachytarpeta spp, kirinyuh, dan Lantana camara.

gulma berkayu
foto: pertanianku

Penyiangan gulma berkayu pada pohon sawit dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu manual dan kimia.

Manual

Penyiangan manual dilakukan dengan mencabut tumbuhan liar dengan tangan atau menggunakan alat bantu pertanian. Mencabut dengan tangan dilakukan dengan garu, gulma yang tumbuh di antara kacangan penutup tanah dan lakukan dengan rotasi dengan teratur. Bersihkan areal bokoran dengan garu gula, area ini harus dipelihara dan harus selalu bebas dari gulma.

Gulma lainnya seperti Paspalum conyugatum, Ottochola nodosa, Borreria alata yang sering terlihat menutupi tanah pada bagian yang terbuka atau setengah terbuka. Gulma ini masih relatif mudah untuk disingkarkan, namun penanganannya harus dilakukan secara konsisten karena pertumbuhannya cukup cepat.

Kimia

Pengendalian gulma secara kimia dilakukan dengan memberikan herbisida yang disemprotkan dengan sprayer pada saat kayuan gulma masih muda dan kecil. Sementara, kayuan gulma yang sudah tumbuh besar harus dicabut hingga ke akarnya.

Pada dasarnya penanganan gulma semakin mudah dilakukan pada saat masih kecil. Pengendalian gulma pada tanah yang diolah secara manual akan lebih sulit dibanding yang diolah secara manual.

Kayuan gulma yang sudah telanjur tumbuh hingga berdiameter lebih dari 5 cm dapat diberantas dengan ditebas sekitar 5 cm di atas tanah. Permukaan yang ditebas diolesi dengan minyak/oli berkali-kali hingga sisa tanaman tersebut mati.

Sebenarnya, sawit dapat ditanam dengan pola tumpangsari. Namun, harus dilakukan dengan baik. Jika tidak, tanaman pokok, yaitu sawit akan dikalahkan dengan tanaman tumpangsari. Jarak tanaman kelapa sawit harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jika ingin menggunakan sistem tumpangsari, berikan jarak tanam yang cukup lebar agar di antara jarak tanam tersebut dapat ditanam pohon tumpangsari.