Pertanianku — Arang tempurung kelapa menjadi salah satu produk kelapa yang diminati oleh para konsumen karena memiliki banyak manfaat, salah satunya mengandung karbon aktif. Karbon aktif ini bisa digunakan oleh hampir seluruh industri.

Karbon aktif menjadi bahan yang berpotensial pada dunia farmasi. Oleh karena itu, pembuatan arang tempurung kelapa bisa mendatangkan keuntungan untuk Anda dari produk sampingan yang masih luput dari perhatian petani.
Tempurung yang digunakan harus bersih dan berasal dari kelapa yang tua. Selain itu, bahan yang digunakan harus kering agar memudahkan pembakaran menjadi lebih cepat dan tidak menghasilkan asap.
Proses pembakaran tempurung kelapa menjadi arang bisa dilakukan di dalam drum atau di lubang. Pembakaran yang dilakukan di drum disebut dengan kiln drum. Kiln drum terdiri atas empat bagian, yaitu badan drum dengan salah satu ujungnya yang terbuka, penutup, cerobong, dan lubang udara pada bagian badan drum.
Pembuatan arang dimulai dengan membersihkan tempurung kelapa dan dilanjutkan dengan pengisian drum. Tempurung yang sudah dibersihkan dimasukkan ke drum, lalu ditata satu per satu agar seluruh tempurung bisa terbakar sempurna. Penyusunan tempurung dilakukan dengan meletakkan kayu pada bagian tengah drum. Setelah drum sudah dipenuhi oleh tempurung yang sudah tertata, kayu dikeluarkan agar drum masih memiliki ruang di tengah.
Ruang di tengah drum berguna sebagai ruang pembakaran. Proses pembakaran bisa dilakukan dengan bahan bakar berupa daun-daunan, kertas, kayu, atau percikan minyak tanah yang dibakar terlebih dahulu. Jika api di dalam drum sudah menyala dengan baik, drum ditutup dan diberi cerobong asap. Penutup ini dapat dibuka sewaktu-waktu untuk menambah jumlah tempurung yang ada di dalamnya.
Proses pembakaran dianggap selesai pada saat asap yang keluar dari cerobong asap sudah keluar dan berwarna kebiru-biruan. Pada saat itu, seluruh lubang ditutup agar tempurung yang ada di dalam drum tidak semakin terbakar menjadi abu.
Setelah ditutup, drum dibiarkan untuk didinginkan, pendinginan dilakukan selama 6 jam. Setelah itu, arang yang berada di dalam drum disortir. Pasalnya, ada beberapa tempurung yang biasanya belum terbakar atau tidak terbakar sempurna. Arang yang seperti itu harus dibakar kembali. Sementara, arang tempurung yang sudah terbakar sempurna dan sudah kering bisa langsung dikemas dalam karung plastik.
Tempurung kelapa yang digunakan sebaiknya tidak terlalu muda ataupun tidak terlalu tua, agar mendapatkan kandungan minyak yang pas. Kelapa yang masih muda memiliki kandungan minyak yang sedikit. Sementara, kelapa yang sudah tua terlalu kering untuk dijadikan arang.