Cara Membuat Bibit Lengkeng dengan Teknik Sambung Pucuk

Pertanianku— Bibit lengkeng yang sebaiknya digunakan berasal dari teknik perbanyakan vegetatif seperti sambung, okulasi, dan cangkok. Bibit lengkeng yang sering dijual di pasaran adalah bibit sambung pucuk dan okulasi.

bibit lengkeng
foto: Pixabay

Pohon yang berasal dari bibit vegetatif bisa mengalami pembuahan jauh lebih cepat dibandingkan pohon yang berasal dari bibit generatif. Perbanyakan generatif lebih sering dilakukan untuk pemuliaan varietas baru.

Seperti lengkeng matalada, tanaman yang berasal dari bibit sambung atau okulasi sudah bisa masuk ke tahap belajar berbuah ketika berumur delapan bulan hingga satu tahun.

Perbanyakan tanaman lengkeng dengan teknik sambung pucuk memiliki tingkat peluang keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan okulasi. Namun, jika dibandingkan dengan tanaman buah lainnya seperti jeruk dan mangga, teknik sambung pucuk untuk tanaman lengkeng lebih sulit dilakukan karena keaktifan kambium tanaman tidak stabil.

Persiapan yang harus dilakukan untuk melakukan sambung pucuk adalah mempersiapkan benih untuk batang bawah dari varietas yang memiliki perakaran kuat dan pertumbuhannya bagus. Selain itu, persiapkan juga batang atas yang berasal dari varietas dengan tingkat produktivitas tinggi dan bernilai jual tinggi.

Pemilihan benih untuk batang bawah dan batang atas tidak bisa dilakukan sembarangan karena akan menentukan kondisi bibit yang dihasilkan.

Oleh karena itu, jika Anda membeli bibit sambung pucuk, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu asal batang bawah ini, apakah berasal dari indukan pohon yang bagus atau tidak. Bibit yang dijual di toko pertanian tepercaya biasanya menyediakan bibit yang berasal dari induk berkualitas. Seperti halnya bibit lengkeng berkualitas di Toko Trubus.

Setelah benih untuk batang bawah sudah tersedia, langkah selanjutnya adalah menyemai benih tersebut. Persemaian dilakukan di bak persemaian atau di polibag. Persemaian yang dilakukan di bak memerlukan transplanting ke dalam polibag setelah benih berumur 2—3 bulan, sedangkan benih yang ditanam di polibag tidak memerlukan.

Benih atau biji ditanam pada kedalaman 1—2 cm, seminggu kemudian biji akan berkecambah. Biji yang sudah tumbuh bisa diberikan pupuk ZA 2 gr/liter dan NPM 2 gr/liter secara selang-seling selama 2 minggu sekali. Setelah diameter batang sudah berukuran 0,8—1,5, batang tersebut sudah siap disambung.

Potong batang bawah dengan tinggi 10—15 cm dari polibag. Setelah itu, berikan sayatan batang bawah membentuk huruf “V”, usahakan penyayatan dilakukan sekali dan jangan sampai berulang-ulang. Lakukan penyayatan yang sama dengan pangkal entres batang atas. Tautkan entres batang atas dan batang bawah, lalu ikat dengan tali plastik. Lakukan penyungkupan dengan plastik pada batang atas. Tunas akan muncul setelah 2—3 minggu penyambungan jika proses tersebut berhasil.