Pertanianku — Pala (Myristica fragrans Houtt) sering diolah menjadi minyak yang memiliki banyak khasiat. Rempah asli Indonesia ini memiliki segudang manfaat sehingga sering dicari. Minyak pala terbuat dari daging buah, kulit penutup biji (fuli), dan biji pala. Di antara ketiga bahan tersebut, kandungan minyak paling banyak terdapat di dalam fuli. Buah pala yang bagus digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak adalah pala muda berumur tiga bulan.
Bahan baku
Pisahkan biji dari daging buahnya untuk mempercepat pengeringan biji pala. Pemisahan bisa dilakukan dengan cara membelah buah, lalu cungkil agar terpisah dari daging. Apabila biji masih melekat keras, rendam buah hingga daging terasa lunak dan mudah dipisahkan.
Daging yang sudah terpisah dipipihkan, lalu hamparkan di atas penjemuran. Buah pala yang sudah kering dibersihkan dari kotoran benda asing. Pengeringan bisa dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar matahari atau menggunakan oven dengan suhu 45°C. Suhu tersebut dapat membuat lemak buah mencair sehingga akan terbuang.
Biji pala kering ditandai dengan suaranya yang gemerecak saat digoyang-goyang. Setelah kering, masukkan biji pala dan campurkan bersama hancuran biji pala. Masukkan bahan baku kasar tersebut dalam kain blacu sehingga siap untuk disuling.
Proses pembuatan minyak pala
Minyak pala dibuat dengan penyulingan yang diawali dengan memasukkan air terlebih dahulu hingga batas yang diinginkan. Pada water and steam distillation, air dimasukkan hingga mendekati batas sarangan. Selanjutnya, masukkan bahan ke ketel suling.
Pastikan bahwa semua sambungan, lubang inlet dan outlet telah tertutup rapat. Hal ini sangat berguna untuk menghindari kebocoran yang berakibat keluarnya semburan liar uap dan terbuangnya uap atsiri.
Selanjutnya, pastikan bahwa air dalam kondensor telah tersedia dalam jumlah yang diperlukan. Ketersediaan air ini penting untuk memperlancar proses kondensasi.
Setelah instalasi aman dan bekerja dengan baik, nyalakan api hingga suhu dan tekanan mencapai ukuran yang diinginkan. Lama penyulingan sangat bergantung pada ukuran bahan baku dan kapasitas ketel.
Minyak yang keluar segera ditampung dalam wadah penampung dengan membuka keran pada tabung pemisah. Konstruksi wadah penampung hendaknya dapat menghindari penguapan yang lebih banyak, misalnya menggunakan botol dengan mulut yang kecil. Selain itu, usahakan agar suhu pada wadah penampung antara 20–25°C untuk menghindari penguapan.