Cara Membuat Minyak Sirih

Pertanianku — Sudah sejak lama sirih digunakan sebagai pengobatan tradisional. Ada banyak khasiat yang ditimbulkan dari daun yang berbentuk seperti hati ini. Selain sebagai obat herba, sirih juga kerap digunakan untuk industri lain. Salah satu produk dari daun sirih yang sering digunakan adalah minyak sirih. Berikut ini langkah-langkah cara membuat minyak sirih.

cara membuat minyak sirih
foto: Pertanianku

Persiapan bahan baku

Siapkan daun sirih yang berwarna hijau dan cukup tua. Setelah itu, daun dikeringkan terlebih dahulu. Pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari langsung selama dua hari. Pengeringan bertujuan mengurangi kadar air dalam daun hingga kadar air yang tersisa 10–15%. Jika cuaca mendung, pengeringan dapat dilakukan dengan pengovenan. Setelah kering, daun sirih siap disuling.

Penyulingan minyak

Pembuatan minyak sirih dilakukan dengan cara penyulingan. Proses penyulingan diawali dengan memasukkan air terlebih dahulu hingga batas yang diinginkan. Pada water and steam distillation, air dimasukkan hingga mendekati batas sarangan. Selanjutnya, masukkan bahan ke ketel suling.

Sebelum proses penyulingan dimulai, pastikan semua sambungan, lubang inlet ataupun outlet telah tertutup rapat. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari kebocoran yang berakibat keluarnya semburan liar uap dan terbuangnya uap atsiri. Selanjutnya, pastikan air dalam kondensor telah tersedia dalam jumlah yang diperlukan. Ketersediaan air ini penting untuk memperlancar proses kondensasi.

Setelah semua instalasi dipastikan aman dan bekerja dengan baik, nyalakan api hingga suhu dan tekanan mencapai ukuran yang diinginkan. Segera setelah air mendidih, minyak sudah dapat terlihat pada tabung pemisah. Adapun lama penyulingan sangat bergantung pada banyaknya bahan dan kapasitas ketel. Namun, cara mudah mengetahui akhir dari proses penyulingan adalah tidak keluarnya minyak pada tabung pemisah (florentine flask).

Minyak yang keluar ditampung dalam wadah dengan membuka keran pada tabung pemisah. Konstruksi wadah penampung hendaknya dapat menghindari penguapan yang lebih banyak, misalnya menggunakan botol dengan mulut yang kecil. Usahakan agar suhu pada wadah penampung antara 20–25°C untuk menghindari penguapan.