Cara Membuat Pestisida Alami dari Tanaman Jahe

Pertanianku — Banyak jenis tanaman yang tumbuh di sekitar Anda dan bisa dimanfaatkan sebagai pestisida alami untuk mengatasi serangan hama penyakit tanaman. Salah satu jenis tanaman yang ampuh dijadikan sebagai pestisida alami adalah jahe. Bagian rhizoma jahe berkhasiat mengatasi hama, nematicida, dan fungisida.

pestisida alami
foto: Pertanianku

Bahan yang Anda butuhkan untuk membuat pestisida alami tentunya adalah jahe. Selain itu, Anda perlu air sebagai pelarut dan sabun colek agar pestisida tidak mudah larut. Berikut ini ulasan lebih jelas mengenai bahan yang Anda butuhkan serta tata cara pembuatannya.

Bahan-bahan:

  • 50 gram jahe
  • 12 gram sabun colek
  • 3 liter air

Cara membuat:

  • Hancurkan jahe hingga halus dengan cara diulek atau diblender.
  • Tambahkan air dan deterjen, aduk hingga rata.
  • Saring ramuan dan tempatkan ke dalam semprotan agar mudah diaplikasikan pada bagian tanamnan yang terserang penyakit.

Pestisida alami ini dapat Anda langsung gunakan untuk mengatasi serangan hama kutu daun, belalang, trips, kutu kebul, nematoda, dan ulat buah. Cara penggunaannya sudah cukup jelas, yakni dengan cara disemprotkan secara berkala pada bagian tanaman yang terserang penyakit.

Kinerja pestisida alami memang tidak begitu cepat dibanding pestisida sintetik. Oleh karena itu, Anda perlu sabar dan rutin saat mengaplikasikannya.

Jahe terbilang sangat mudah ditemukan dan ditanam sendiri di pekarangan. Kemudahan tersebut tentunya dapat menguntungkan Anda untuk mengefisiensikan biaya perawatan tanaman. Jahe sudah bisa dipanen setelah berumur 10—12 bulan, bergantung pada jenis jahe yang Anda tanam.

Selain diolah menjadi pestisida, jahe bisa Anda manfaatkan sebagai obat herbal dan bumbu masakan. Oleh karena itu, tidak ada ruginya jika Anda memanfaatkan sisa lahan di pekarangan rumah untuk menanam jahe. Rempah-rempah ini dapat ditanam langsung di lahan ataupun di pot dan polibag.

Hal yang harus Anda perhatikan adalah drainase air di atas media tanam. Drainase harus berjalan lancar agar tidak menggenangi media tanam dan membuat rimpang jahe membusuk.

Di dalam jahe terkandung minyak atsiri 1—3 persen, konstituen utama sesquterpene, zingiberen C15H24. Rempah-rempah ini dapat mengeluarkan bau tajam yang disebabkan oleh kandungan zingerone C1H14O3 yang terdapat di oleoresin jahe.