Cara Membuat Pupuk Bokashi Skala Industri

Pertanianku — Pupuk bokashi dapat menjadi alternatif pupuk alami yang kini sudah banyak beredar di pasaran. Selain itu, Anda pun bisa membuat sendiri pupuk yang teknik pembuatannya berasal dari Jepang ini. Selain dalam skala rumah tangga, pembuatan pupuk bokashi juga dilakukan dalam skala industri.

Pembuatan pupuk bokashi
Foto: freepik

Pupuk bokashi pertama kali dipopulerkan oleh Prof. Dr. Teruo Higa. Dibutuhkan mikroorganisme EM4 yang membantu proses fermentasi dalam pembuatan pupuk ini. Bahan baku yang diperlukan pun sederhana, yakni bisa berasal dari limbah organik. Dalam pembuatan pupuk skala industri, Anda dapat menggunakan sisa panen dan limbah peternakan.

Bahan baku yang harus disiapkan dalam pembuatan pupuk bokashi skala indsutri sebagai berikut. Anda membutuhkan 200 kilogram jerami atau sisa hijauan lain, 600 kilogram kotoran ternak yang sudah dikeringkan, 50 kilogram serbuk gergaji atau bisa diganti dedak, 50 kilogram arang sekam, 100 kilogram humus, dan 1 liter larutan dekomposer EM4 serta 1 kilogram gula pasir.

Humus tersebut dapat berupa tanah top soil. Lebih baik gunakan tanah hutan untuk hasil yang lebih maksimal. Dalam pembuatan pupuk, pilihlah tempat fermentasi yang terlindung dari air hujan dan paparan matahari langsung.

Lubang yang dibutuhkan memiliki ukuran panjang 2 meter, lebar 1 meter, dan kedalamannya berkisar 30—50 cm. Jika Anda menggunakan bahan baku yang lebih banyak, sebaiknya ukuran lubang juga diperbesar.

Pembuatan diawali dengan mencacah jerami dan hijauan lain hingga ukurannya mengecil. Campurkan seluruh bahan organik dan aduk hingga rata. Gunakan cangkul atau sekop sebagai alat bantu.

Bila Anda merasa bahwa tanah yang digunakan asam, tambahkan abu Mg dan kapur Ca. Penambahan mineral ini digunakan untuk memperkaya kandungan hara pada pupuk.

Di lain wadah, encerkan dekomposer EM4 yang terdiri atas bakteri fotosintesis, bakteri asam laktat (Lactobacillus sp.), Actinomycetes, dan ragi. Dalam 1 liter larutan dekomposer tersebut dapat dicampurkan dengan 200 liter air pengencer. Masukkan pula 1 kilogram gula pasir. Siramkan larutan pada bahan baku yang sudah dicacah. Aduk hingga larutan merata.

Kelembapan yang digunakan sebaiknya berkisar 30—40 persen. Agar lembap, kepalkan campuran hingga menggumpal, tapi jangan sampai air yang digunakan ikut keluar. Jika kurang lembap, Anda dapat menambahkan air pada bahan baku.

Tutup rapat seluruh lubang fermentasi dengan plastik atau terpal. Waktu yang diperlukan dekomposer untuk mengubah bahan baku menjadi pupuk berksiar 7—14 hari. Kontrol suhu maksimal fermentasi, yakni maksimal 45 derajat Celcius dengan cara mengaduk campuran agar suhunya turun. Sesudah warna dan aromanya menyerupai tanah, pupuk dapat langsung digunakan.