Pertanianku — Ada banyak cara dan bahan yang bisa digunakan untuk membuat pupuk yang baik. Namun, salah satu bahan yang paling unik adalah garam dapur. Nah, bagaimana cara membuat pupuk dari garam? Benarkah bisa memberikan manfaat yang sama dengan pupuk lainnya?
Berdasarkan penelitian dari Tim Peneliti dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, garam dengan kandungan kimiawi NaCl dapat menggantikan pupuk KCl dengan dosis tertentu.
Pupuk dari garam membantu penetralan tanah asam dan alkalis. Biasanya, tanah ini butuh pendinginan selama beberapa minggu tetapi dengan memberikan larutan garam, tanah itu bisa dimanfaatkan secara langsung. Garam juga memiliki kandungan unsur Natrium (Na) dan Chlor (Cl) yang dapat mensubstitusi unsur Kalium (K) dalam tanah.
Sodium (Na+) dan Klor (Cl-) adalah kandungan dari garam yang merupakan unsur mikro yang dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang. NaCl merupakan unsur kimiawi yang dapat memperkaya kehadiran mikroorganisme tanah seperti cacing, bakteri, dan lainnya sehingga tanah pertanian lebih subur.
NaCl dapat menghindari dehidrasi saat musim kemarau dengan cara mempertahankan kandungan air dalam tanah. Potasium klorida bisa menarik unsur hara yang diperlukan secara tidak langsung seperti makro dan mikronutrien. Bisa langsung dimanfaatkan melalui proses dekomposisi dan dekomposer.
Ada dua cara untuk membuat pupuk dari garam dengan mudah. Berikut kedua cara dimaksud.
Cara pertama
Melarutkan satu kg garam ke dalam 5 liter air lalu aduk sehingga garam manjadi hancur and larut di air. Pengadukan selesai ketika air menjadi larutan pekat. Untuk memakai pupuk ini, larutkan sebanyak 50 ml larutan pekat ini ke dalam 1 liter air. Aduk hingga merata dan setelah merata, larutan ini siap diberikan ke tanaman. Jika diperlukan dalam jumlah lebih, hanya perlu dikalikan saja.
Cara kedua
Cara kedua cenderung lebih sederhana, yaitu dengan cara mengambil 1 sendok teh garam dan dilarutkan ke dalam 1 liter air dengan cara dikocok sehingga garam hancur dan larut. Setelah larut dan hancur, larutan air sudah bisa digunakan ke tanaman. Jika diperlukan lebih, takarannya hanya perlu dilipatgandakan.