Pertanianku — Jerami sering dimanfaatkan sebagai pakan ternak pada musim kemarau ketika jumlah hijauan sangat terbatas. Jerami pada dasarnya adalah limbah sehingga jarang dimanfaatkan atau hanya digunakan sebagai bahan baku untuk membuat pupuk organik. Bahkan, tak jarang, jerami hanya berujung dibakar oleh petani karena tidak dimanfaatkan dengan baik. Salah satu olahan jerami yang sudah dikenal oleh masyarakat adalah tape jerami.

Pakan ini dibuat dengan teknologi yang dapat membuat mutu pakan meningkat. Proses pengolahan tape jerami juga bermanfaat menjadikan jerami layak menjadi pakan. Pasalnya, jerami memiliki kekurangan seperti kandungan protein yang rendah, serat kasar tinggi, dan kadar oksalatan tinggi. Berikut ini langkah-langkah membuat tape jerami yang dapat Anda ikuti.
- Larutkan 1 kg abu sekam padi ke dalam 10 liter air, aduk hingga rata dan diamkan selama 24 jam. Setelah itu, ambil larutan air abu sekam, lalu saring.
- Ambil 1 liter filtrat dan masukkan ke ember. Tambahkan enam sendok urea, tiga sendok garam, dua sendok kapur, dan 0,5 sendok belerang, lalu aduk hingga rata.
- Siapkan jerami padi, baik dalam bentuk utuh maupun yang sudah dicacah menjadi ukuran 5–10 cm sebanyak 1 kg. Masukkan jerami ke kantong plastik atau ember.
- Percikkan atau siram larutan filtrat yang sudah dibuat.
- Tutup ember dengan plastik dan ikat rapat-rapat. Proses fermentasi tape jerami berlangsung selama 1,5 jam.
Sebelum diberikan ke kambing, sebaiknya pakan diangin-anginkan terlebih dahulu selama 15 menit. Tape jerami dapat diberikan kepada kambing sebanyak 50–70 persen dari jumlah pakan yang diberikan per ekor per hari. Anda bisa memberikan sebanyak 1 bagian konsentrat, 4 bagian hijauan, dan 4 bagian tape jerami.
Selain diolah menjadi tape jerami, jerami juga sering diolah oleh peternak menjadi silase dan amoniasi jerami. Tiap pakan olahan yang terbuat dari jerami ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Anda bisa memilih salah satu di antaranya sesuai dengan kondisi dan kemampuan.