Pertanianku — Tanaman belum menghasilkan (TBM) merupakan tanaman baru yang sudah tumbuh di lapangan dan statusnya sudah memasuki masa TBM. Periode TBM dimulai dari tanaman yang baru dipindahkan ke lahan sampai tanaman sudah bisa diketegorikan sebagai tanaman menghasilkan (TM).

Tanaman kelapa sawit yang masih dalam proses TBM harus dirawat dengan baik. Hal ini agar pertumbuhannya baik. Dengan begitu, saat tanaman sudah menghasilkan, produk yang didapat akan jauh lebih optimal.
Periode tanaman belum menghasilkan hingga tanaman bisa dipanen pertama kalinya bisa berlangsung selama lebih kurang 30 bulan. TBM dibagi menjadi tiga kelompok, di antaranya TBM 1 yang terjadi pada saat tanaman berumur 0—12 bulan, TBM 2 saat tanaman berumur 13—24 bulan, dan TBM 3 saat tanaman berumur 25—30 bulan.
Pemeliharaan selama masa TBM bisa dilakukan sendiri ataupun dibantu oleh pekerja lain. Namun, biasanya perawatan dilakukan seorang diri dan hanya sebagian kecil yang diserahkan oleh kontraktor.
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan selama masa tanaman belum menghasilkan terdiri atas konsolidasi, pemeliharaan infrastruktur kebun, penyisipan, pemberantasan ilalang, pemeliharaan tanaman penutup tanah, membuka dan merawat piringan, pemupukan, kastrasi, pemberantasan hama dan penyakit, serta persiapan panen pada tanaman muda.
Konsolidasi dilakukan untuk memeriksa situasi per blok di area perkebunan yang sudah ditanami untuk dilihat apakah ada kekurangan atau perbaikan.
Infrastruktur yang harus dipelihara selama masa pemeliharaan tanaman kelapa sawit adalah jalan, parit, benteng, tapak kuda, dan teras.
Selama proses pemeliharaan pasti ada beberapa tanaman yang mati, rusak berat, sakit, atau tumbuh tidak normal. Pohon tersebut harus segera disisip agar pertumbuhan bibit baru yang disisipi bisa seragam.
Ilalang yang tumbuh di seluruh area perkebunan harus segera diberantas agar tidak mengganggu pertumbuhan kelapa sawit. Ilalang tersebut dapat membawa banyak kerugian untuk petani kelapa sawit.
Untuk mempertahankan fungsi utamanya, tanaman penutup tanah yang ada di lahan perkebunan harus dijaga dengan baik agar terbebas dari gulma. Penyiangan gulma harus dilakukan setiap dua minggu sekali.
Piringan di kebun sawit berfungsi sebagai tempat untuk menyebarkan pupuk. Selain itu, piringan merupakan daerah jatuhnya buah sawit. Oleh karena itu, kondisi piringan harus dijaga tetap bersih dari gangguan gulma.
Pemupukan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk menambah unsur hara di dalam tanah. Sementara itu, kastrasi merupakan proses pembungaan bunga kelapa sawit pada tanaman belum menghasilkan.