Pertanianku — Benih yang baik sangat dibutuhkan untuk menghasilkan pohon yang bisa berbuah lebat atau menghasilkan sayur yang berkualitas. Benih sayur yang dipilih secara asal dapat menyebabkan tanaman tidak tumbuh dengan optimal. Seandainya tumbuh, sering kali tidak menghasilkan buah. Oleh karena itu, penting untuk Anda ketahui cara memilih benih sayur yang benar dan berkualitas.

Bagi para pehobi tanaman, menghasilkan buah atau sayuran dari pohon sendiri merupakan suatu kebahagiaan tersendiri. Hal ini karena mereka bisa menikmati hasil jerih payah yang sudah dilakukan sejak tanaman masih dalam bentuk benih.
Syarat benih yang baik adalah benih yang memiliki daya kecambah minimal 80 persen. Artinya, yang tumbuh dari benih yang ditanam minimal 80 persen. Benih yang sehat juga harus terhindar dari hama dan penyakit yang dapat membuat pohon menjadi merana.
Gunakan benih yang tidak tercemar oleh bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia, baik yang tercemar secara langsung maupun tidak langsung.
Jika dilihat sekilas, secara teoritis untuk menumbuhkan benih sayur dan buah sebenarnya tidak begitu susah. Namun, nyatanya banyak pehobi yang mengalami kegagalan dan benih yang ditanam tidak juga tumbuh. Hal ini disebabkan oleh perawatan yang salah.
Penanaman benih juga harus diiringi dengan perawatan yang telaten. Jika perawatan yang diberikan asal-asalan, benih berkualitas sekalipun hanya bisa bertahan hidup di bawah 20 persen.
Sebenarnya, Anda bisa menghasilkan benih sayuran dan buah sendiri dari rumah, memanfaatkan biji buah dan sayuran yang baru saja dikonsumsi oleh keluarga. Tentunya, hal ini akan lebih menghemat pengeluaran dan memanfaatkan limbah rumah tangga. Misalnya, biji tomat dan cabai, biji sayuran tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk ditumbuhkan. Kumpulkan biji-biji tersebut dan cuci dengan air hingga bersih. Selanjutnya, keringkan biji di bawah sinar matahari.
Anda pun bisa memanfaatkan benih dari sisa sayuran seperti sisa akar kangkung yang tidak diolah. Bagian akar yang masih terdapat batangnya bisa digunakan untuk ditumbuhkan kembali dengan perawatan yang baik.
Namun, jika Anda tetap ingin membeli benih yang dijual di toko pertanian, sebelum membeli benih, perhatikan keterangan kedaluwarsa benih. Selain itu, perhatikan juga persentase tumbuh dan kemurnian benih yang dapat menjamin keberhasilan tumbuh.
Beli benih sesuai dengan kebutuhan agar tidak banyak benih yang terbuang percuma karena belum sempat ditanam. Setiap jenis tanaman memiliki kriteria tumbuhnya masing-masing. Penting untuk Anda ketahui kriteria tumbuh dari benih tersebut untuk disesuaikan dengan tempat tinggal Anda. Hal ini dikarenakan benih hanya dapat tumbuh subur di tempat yang tepat.
Cara Memelihara Bibit Sayur yang Sedang Disemai
Pertanianku — Ada beberapa macam jenis bibit sayur yang harus disemai terlebih dahulu sebelum ditanam di lahan. Bibit disemai selama beberapa waktu hingga tumbuh beberapa helai daun, setelahnya bibit sudah bisa dibesarkan di lahan untuk menghasilkan tanaman. Selama masa penyemaian, Anda harus memelihara bibit sayur tersebut dengan benar agar tumbuh sehat dan subur.
Cara memelihara bibit sayur di persemaian dilakukan dengan penyiraman, penjarangan bibit, serta pencegahan hama dan penyakit. Perhatikan kondisi media tanam yang digunakan. Jika sudah mengering, segera lakukan penyiraman secukupnya agar tanaman tidak kekurangan air.
Gunakan sprayer kecil untuk menyiram media penyemaian agar posisi benih di media tidak berantakan karena terkena air yang disiramkan. Air yang terlalu banyak dapat menyebabkan benih tidak berkecambah dan malah menjadi busuk karena kondisi media semai yang lembap.
Penyiraman benih yang disemai cukup dilakukan sebanyak dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari, bergantung pada kondisi media tanam. Jika media tanam sudah lembap, cukup lakukan penyiraman sehari sekali untuk menjaga tingkat kelembapan media.
Benih biasanya baru akan menampakkan pertumbuhannya pada hari ke-7 sampai hari ke-10 sejak disemai. Benih yang tumbuh terlalu rapat pada media semai harus dipindah ke polibag agar pertumbuhan semua benih berjalan normal.
Pemindahan tersebut dilakukan untuk benih yang ditanam ada pot besar dan nampan (tray). Jika benih sudah ditanam di pot kecil, benih tidak perlu dilakukan penjarangan, tetapi bisa langsung disapih ke dalam pot kecil saat berumur 1—3 minggu.
Benih yang berada di persemaian rentan terkena hama dan penyakit. Hama yang kerap menyerang benih di persemaian adalah siput, belalang, ulat, thrips, dan ayam. Sementara itu, penyakit yang kerap ditemui adalah penyakit busuk batang, busuk daun, dan layu. Untuk mencegah penyakit dan hama, Anda harus menjaga area persemaian tetap bersih, jangan biarkan media semai terlalu lembap, dan gunakan pestisida jika perlu.
Jika tanaman muda sudah keluar, pot atau polibag bisa dipindahkan ke area yang terkena cahaya matahari. Benih muda harus dijemur di pagi hari selama lebih kurang 2 jam, lalu pindahkan lagi ke daerah yang ternaungi agar benih tidak selamanya terkena sinar matahari.
Jika benih sudah tumbuh setinggi 10 cm dan memiliki 3—4 helai daun, bibit siap dipindahkan ke pot atau lahan untuk dibesarkan.