Pertanianku – Tanaman diperbanyak dengan biji. Biji dibersihkan dari daging yang melekat pada biji (arilus), kemudian disemaikan langsung karena biji duku tidak dapat disimpan lama. Biji duku bersifat poliembrioni sebesar 10—50%. Perbanyakan secara vegetatif dilakukan dengan sambung pucuk. Batang bawah berasal dari semai biji duku berumur setahun lebih. Perbanyakan dengan penyusuan berhasil baik, tetapi dapat dipisahkan Dari pohon induknya setelah 4—5 bulan kemudian. Sementara itu, cara okulasi jarang dilakukan karena kesulitan mengambil mata tempelnya. Cara cangkok juga jarang dilakukan karena pertumbuhan bibitnya lemah meskipun dapat berakar.
Bibit dari biji mempunyai masa remaja (juvenil) panjang antara 8—17 tahun. Umur mulai berbuah untuk bibit vegetatif belum jelas, tetapi di Thailand bibit sambungan mulai berbuah pada umur 5—6 tahun. Cabang entres diambil dari varietas unggul yang daunnya masih muda, tetapi sudah mulai menua, biasanya menjelang musim hujan. Untuk memperoleh hasil sambungan tinggi sebaiknya daun cabang entres dirompes dua minggu sebelum cabang dipotong. Di Filipina, sebagai batang bawah yang kompatibel digunakan semai Dysoxylum altisimum Merr. dan Dysoxlum floribundum Merr. Hasil percobaan bibit sambungan duku di Bogor yang berumur 12 tahun belum berbuah, tanaman baru berbuah setelah umur 15 tahun.
Sumber: Buku Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah