Pertanianku— Salah satu cara memperbanyak tanaman durian adalah melalui teknik okulasi. Okulasi merupakan perbanyakan tanaman dengan penggabungan dua bagian tanaman yang berlainan. Bagian jaringan pembuluh angkut dari masing-masing tanaman akan menyatu. Pada akhirnya kedua bagian tersebut menjadi tanaman yang utuh dan akan tumbuh setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautan.
Berikut ini langkah-langkah membuat bibit tanaman durian dari okulasi.
Batang bawah
Untuk memperoleh hasil okulasi yang optimal, batang bawah yang akan digunakan harus dipilih yang bagus. Adapun persyaratan dan penyiapan batang bawah untuk okulasi sebagai berikut.
- Varietas durian yang baik untuk digunakan sebagai batang bawah, yaitu Bokor dan Siriwig.
- Berdiameter batang 3–5 mm, berumur sekitar 3–4 bulan.
- Pilih dari tanaman yang masih dalam fase pertumbuhan optimum (tingkat kesuburannya baik).
- Batang bawah dipupuk dengan urea 1–2 minggu sebelum penempelan. Dosis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan anjuran dalam kemasan.
Batang atas
Bagian tanaman yang ditempelkan atau disebut batang atas bisa berupa potongan satu mata tunas (entres). Batang atas yang akan digunakan sebagai bahan okulasi sebaiknya dipilih dengan kriteria sebagai berikut.
- Pilih entres yang berasal dari cabang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda (setengah berkayu). Warna kulitnya cokelat muda kehijauan atau abu-abu muda.
- Pilih cabang entres yang tidak berdaun (daunnya sudah rontok). Jika terpaksa daun harus dirompes, sebaiknya dilakukan dua minggu sebelum pengambilan cabang entres.
- Cabang yang akan diambil entresnya sebaiknya berasal dari tanaman yang subur dan sehat.
- Entres diambil setelah kulit kayu cabang dengan cara mengupas kulit dari kayu. Bagian dalam dari kulit kayu ini (kambium) akan tampak berair yang menandakan bahwa kambiumnya aktif. Dengan demikian, bila mata tunasnya segera diokulasikan, akan mempercepat pertautan dengan batang bawah.
Okulasi
Adapun langkah-langkah membuat bibit durian dengan cara okulasi sebagai berikut.
- Pilih mata tunas yang berjarak 20 cm dari permukaan tanah. Sayat kulit batang bawah, tepat di atas matanya (sekitar 1 cm).
- Sayatan dibuat melintang, kupas kulit ke bawah sepanjang 2–3 cm sehingga mirip lidah atau bentuk huruf T. Potong kulit yang mirip lidah ini menjadi 2/3-nya.
- Buat mata tunas yang disayat menjadi bentuk bulat atau persegi. Ikut sertakan kambiumnya karena jika tidak, okulasi dipastikan gagal.
- Jaga supaya dalam sisipan atau penempelan tidak ada kotoran.
- Setelah selesai penempelan, ikat batang dengan tali plastik. Pengikatan ini harus meliputi seluruh batang yang telah disayat, kecuali tepat di mata tunas.
- Untuk menjaga kelembapan mata tunas, lindungi mata tunas dengan kantong plastik bening selama satu minggu.
- Setelah dua minggu dari pembuatan okulasi, periksa apakah perisai mata tunas berwarna hijau atau tidak. Bila berwarna hijau, berarti okulasi berhasil. Sementara itu, jika berwarna cokelat, berarti okulasi gagal.