Pertanianku — Kemurnian bibit jamur merupakan faktor penting untuk menghasilkan bibit yang berkualitas. Bibit yang paling sering laku di pasaran merupakan bibit jamur yang terjaga kemurniannya. Kemurnian bibit yang dimaksud adalah bibit yang terbebas dari kontaminan serta mikroorganimse yang tidak diinginkan dan terbebas juga dari campuran jenis jamur yang sama.
Kerap ditemukan permasalahan pada usaha pembibitan jamur yang tidak menghasilkan badan jamur yang diinginkan oleh konsumen. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya tipe simpang jamur tiram. Ketika sudah ditangkarkan hingga masuk ke tahap fase bibit semai, tipe simpang ini malah mendominasi.
Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk benih tanaman, pembuatan benih harus menggunakan isolasi jarak dan isolasi waktu. Definisi isolasi jarak adalah jarak minimal yang harus dilakukan oleh suatu unit penangkaran benih dengan pertanaman sejenis di sekelilingnya. Hal tersebut bertujuan menjaga kemurnian bibit dari campuran serbuk sari yang mudah terbawa angin.
Isolasi jarak ini ternyata juga harus diterapkan pada pertumbuhan bibit jamur guna menjaga kemurniannya untuk menghindari bercampurnya spora jamur dari pemeliharaan sumber bibit atau potongan miselium dari proses inokulasi bibit. Spora atau potongan miselum sangat mudah terbawa angin pada kondisi lingkungan yang lembap. Oleh karena itu, miselium mudah tumbuh pada media yang baru karena terbawa angin.
Secara kasat mata, miselium jamur dari beberapa jenis cukup sulit untuk dibedakan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari percampuran spora atau potongan miselium melalui isolasi jarak. Isolasi jarak akan memudahkan Anda untuk menghindari tipe simpang yang tumbuh dalam media tanam. Pasalnya, tipe simpang tersebut baru diketahui setelah jamur memproduksi badan buah.
Sementara, definisi isolasi waktu adalah perbedaan waktu tanam minimal yang harus dipenuhi dari suatu unit penangkaran benih dengan pertanaman sejenis di sekelilingnya sehingga tidak akan mengalami persamaan waktu pembungaan. Hal ini berguna untuk mencegah terjadi penyerbukan dari spesies/varietas lain yang sama-sama sedang berbunga.
Namun, pada pertumbuhan sumber bibit jamur dan pembentukan badan buah jamur terjadi beberapa kali dalam satu siklus penanaman sehingga tidak memungkinkan untuk menerapkan isolasi waktu. Sistem isolasi ini lebih bisa diterapkan isolasi fisik, yaitu penanaman pada rumah kumbung yang berbeda pada jarak tertentu.
Pembuatan seluruh jenis pembibitan diisolasi secara fisik guna menghindari spora atau potongan miselium terbawa angin dengan cara ditutup rapat-rapat pintu rumah kumbung. Rumah kumbung sebaiknya tidak ada jendela atau ventilasi. Rumah kumbung modern biasanya sudah dilengkapi oleh lampu UV yang berguna untuk mensterilkan udara dan AC untuk menyaring aliran udara.