Cara Menanam Bambu yang Baik dan Benar

Pertanianku Cara menanam bambu yang baik dan benar masih belum banyak diketahui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal, bambu kini menjadi komoditas budidaya yang menjanjikan.

cara menanam bambu
Foto: Google Image

Bambu adalah sejenis tanaman tinggi yang dimanfaatkan batangnya, seperti halnya tanaman tebu. Berbeda dengan tebu yang memiliki batang lunak dan berair, bambu justru berbatang keras dan sedikit sekali mengandung air.

Namun, bambu termasuk tanaman yang secara nyata dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai bahan berbagai jenis benda, khususnya untuk peralatan mebel dan rumah tangga. Dengan bentuknya yang berongga di bagian tengah, bambu memang lebih ringan dibanding kayu.

Cara menanam bambu sebagai budidaya tidak terlalu rumit. Anda hanya perlu melalui proses membuat bibit yang tergolong cukup lama. Bibit pohon bambu memang bisa didapat secara alami dari biji bambu yang jatuh, kemudian tumbuh menjadi rebung.

Namun, untuk kebutuhan komoditas masal, tentu menanam satu dua rebung tidak akan mencukupi lahan yang telah disiapkan. Solusinya, dengan membuat bibit bambu secara rekayasa menggunakan sistem setek.

Caranya, ambil kira-kira 60 cm—1 meter batang bambu segar, kemudian timbun dalam tanah. Nah, sirami batang yang ditanam kira-kira 3 kali sehari selama dua bulan lamanya. Ketika batang sudah terlihat bertunas, maka bibit bambu sudah siap dipindahkan ke lahan.

Setelah sukses melakukan pembibitan yang kurang lebih memakan waktu 2 bulanan, maka petani bambu bisa memulai proses selanjutnya, yaitu penanaman. Berbeda dengan proses pembibitannya yang memakan waktu cukup lama, bambu bisa langsung ditanam, asalkan Anda sudah menyiapkan lahan tanamnya. Jangan lupa untuk memerhatikan jarak lubang tanam sesuai dengan bibit bambu yang Anda pakai.

Cara menanam bambu dengan bibit rebung bisa ditanam pada lubang sedalam 50×50×75 cm. Sementara, untuk penanaman menggunakan batang, Anda perlu menyiapkan lubang tanam dengan diameter 150×150×75 cm.

Lahan harus dipersiapkan jauh-jauh hari, yakni 3—4 bulan sebelumnya. Sebab, hal ini berguna untuk menyiapkan lahan yang subur bagi bibit bambu berkembang nantinya. Menyiapkan lahan dilakukan dengan cara perataan dan pemupukan.