Pertanianku — Tak hanya di pedesaan, bercocok tanam kini bisa dilakukan pula di daerah perkotaan atau yang dikenal sebagai urban farming. Untuk pemula, Anda bisa bercocok tanam dengan menanam bayam dan kangkung hidroponik.

Teknik hidroponik sendiri merupakan teknik budidaya yang tidak membutuhkan tanah. Terlebih lagi produk hasil budidaya hidroponik dikenal sebagai salah satu komoditas organik yang menyehatkan.
Persiapan benih
Tahapan awal dalam menanam bayam dan kangkung adalah menyiapkan benih. Benih yang digunakan haruslah berkualitas baik dan unggul. Pastikan bahwa Anda membeli benih di toko benih yang telah memiliki reputasi yang baik dan dikenal secara luas. Jangan lupa juga untuk memerhatikan tanggal dan masa kadaluwarsa benih.
Pilih benih dengan masa kadaluwarsa yang masih jauh serta juga pilih benih yang sudah tersertifikasi. Gunakan benih dengan daya kecambah dan daya tumbuh 80—90 persen. Simpan benih di tempat yang sejuk jangan terkena sinar matahari langsung karena akan dapat merusak kualitas benih.
Menyiapkan media tanam
Karena media bukan merupakan media tanah, nutrisi hara yang dibutuhkan tanaman harus dipenuhi melalu pemberian larutan nutrisi. Dalam menanam bayam dan kangkung, media yang direkomendasikan untuk digunakan adalah media pasir. Sebab, media ini relatif tidak mengikat air, namun mampu menahan perakaran dengan baik.
Media pasir juga relatif lebih mudah didapatkan dan ditemukan serta juga memiliki harga yang relatif murah. Persiapkan polibag dengan kapasitas 5 kilogram. Selanjutnya, ayak media pasir dan ambil hanya bagian yang halusnya. Masukkan media ke polybag, isi hingga 2/3 bagian saja.
Letakkan media di tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung. Paling tidak harus terdapat naungan agar nantinya sayuran tidak layu jika terkena panas matahari yang terlalu terik. Pastikan lokasi yang dipilih juga merupakan lokasi yang bersih dan tidak lembap, agar risiko penularan hama dan penyakit dapat diminimalisir.
Menanam bayam dan kangkung
Setelah media dan benih siap, selanjutnya adalah melakukan penanaman. Benih direndam menggunakan air dingin selama 15—30 menit, kemudian benih yang mengambang dibuang, dan hanya gunakan benih yang tenggelam. Setelah itu, diamkan selama 1×24 jam baru keesokan harinya dapat mulai ditanam.
Untuk penanaman dapat dilakukan pada pagi ataupun sore hari. Terlebih dahulu media dibuat lubang tanam sedalam 0,5—1 cm. Dalam satu polibag dapat dibuat 10—15 lubang tanam. Semakin lebar permukaan polibag, semakin banyak ditanami benih. Namun, jangan terlalu padat dan rapat, nantinya akan menyulitkan perawatan dan pemeliharaan.
Masukkan 1—2 benih ke lubang tanam, lalu tutup kembali menggunakan tanah, jangan sampai tampak atau kelihatan agar tidak dimakan hewan seperti ayam atau burung. Setelah 5—7 hari, benih biasanya akan kulai berkecambah. Jangan lupa untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan dengan melakukan penyiraman.