Pertanianku — Di Indonesia, buncis merupakan sayuran yang cukup terkenal. Kandungan sayur buncis sendiri sarat akan nutrisi dan serat yang baik untuk tubuh. Meski sudah familiar dengan buncis, apakah Anda sudah tahu bagaimana cara menanam buncis? Untuk mengetahuinya, simak ulasannya berikut ini.
Persiapan lahan tanam
Lahan tanam buncis tegak yang baik haruslah memperoleh sinar matahari penuh di sepanjang siang. Tanah yang ditanami juga harus mengandung cukup unsur hara. Oleh karena itu, bersihkan lahan dari tanaman penghalang sinar sekaligus gulma. Gemburkan tanah dengan cangkul atau mesin bajak dan persiapkan sumber air untuk kebutuhan penyiraman tanaman buncis nanti.
Pemupukan dasar
Tahap selanjutnya adalah menyiapkan bedengan untuk ditanami buncis. Bedengan ini harus diisi dengan pupuk dasar terlebih dahulu agar subur. Pupuk dasar yang baik adalah kaya akan unsur organik, yaitu dengan menambahkan pupuk kandang atau pupuk kompos.
Selain itu, untuk menjaga suplai unsur hara makro Anda bisa menambahkan pupuk NPK secukupnya saja. Anda bisa mempelajari cara membuat pupuk bokashi padat dan pupuk organik cair sendiri agar lebih menghemat biaya pemupukan.
Jika melakukan penanaman buncis di musim penghujan, Anda jangan memberikan pupuk nitrogen seperti ZA atau urea. Anda bisa menggunakan NPK dengan unsur N sedikit atau cukup dengan pupuk Phospat dan Kalium. Setelah diberi pupuk, bedengan dibentuk dan dilapisi plastik mulsa untuk mencegah rumput liar.
Penanaman benih buncis tegak
Buat lubang tanam dengan jarak 50×50 cm. Biji buncis bisa langsung ditanam dalam tanah dengan kedalaman 5 cm atau Anda bisa menyemaikannya terlebih dahulu dengan plastik pot. Biji buncis biasanya akan tumbuh sekitar 5 hari. Tunggu hingga biji buncis tumbuh sempurna sebelum dilakukan penyiraman. Pada 2—5 hari pertama lakukan penyulaman pada benih buncis tegak yang gagal tumbuh.
Pemupukan susulan
Tanaman buncis tegak baru dilakukan pemupukan susulan pertama sekitar 10 hari setelah tumbuh. Pupuk yang dipakai adalah larutan NPK dengan dosis 2—3 gram per liter. Kocorkan sekitar 100—200 cc pada pangkal tiap tanaman buncis. Interval pemupukan bisa dilakukan setiap 10 hari sekali dengan dosis meningkat tiap 20 hari sekali.
Penyiraman tanaman buncis
Penyiraman buncis tegak sangat perlu dilakukan jika di musim kemarau dimana tanah menjadi cepat kering, sedangkan di musim penghujan penyiraman memang tidak diperlukan. Penyiraman juga tidak dilakukan dengan berlebihan, tetapi dengan memperhatikan kebasahan tanah pada bedengan.
Jika tanah masih cukup basah, penyiraman ini tidak diperlukan. Intervalnya bisa ditentukan sendiri, yaitu sekitar 7—10 hari sekali. Cara yang modern adalah teknik menyiram sayuran dengan sistem fertigasi.