Cara Menanam Jahe Merah di Lahan Pekarangan Rumah

Pertanianku — Jahe merah adalah tanaman rimpang yang memiliki banyak manfaat dan bisa ditanam di pekarangan rumah dengan menggunakan bedengan. Lahan yang digunakan bisa lahan kosong tidak produktif yang tersebar di sekitar tempat tinggal dan disulap menjadi lahan untuk menanam jahe merah. Sebelum ditanam, Anda harus menyemai rimpang yang akan dijadikan sebagai bibit.

menanam jahe merah
foto: pertanianku

Penyemaian rimpang jahe sebaikya dilakukan pada awal musim hujan. Namun, kondisi media tanam harus tidak tergenang air hujan. Menyemai rimpang jahe merah diawali dengan merendam rimpang yang sudah disiapkan ke dalam larutan pestisida (fungsida) organik selama 30 menit. Setelah itu, angkat dan tiriskan hingga kering. Perendaman tersebut berfungsi menghindari rimpang dari serangan jamur.

Setelah itu, rimpang kembali direndam dalam larutan perangsang tumbuh selama enam jam untuk merangsang rimpang tumbuh lebih cepat. Lalu, tiriskan rimpang dan potong rimpang menjadi beberapa bagian dengan pisau tajam atau cutter yang sudah disterilkan. Anda bisa mensterilkan alat pemotong dengan mengoleskan potongan bawang putih.

Potong rimpang seluas dua ruas jari tangan orang dewasa. Selain itu, pastikan di setiap potongan rimpang terdapat minimal dua mata tunas. Rimpang yang sudah dipotong disebar secara merata di media tanam yang sudah disiapkan, baik dalam bedengan penyemaian maupun polibag. Jika menggunakan polibag, dalam satu polibag hanya berisi satu potongan rimpang. Pada bedengan, jarang tanaman bisa dibuat pendek, hanya 5 cm antar-rimpang.

Kubur sedikit rimpang tersebut hingga ½ bagian dari rimpang tertimbun media tanam. Selanjutnya, tutup media persemaian dengan plastik atau dedaunan selama lima hari. Setelah rimpang mengeluarkan tunas, buka tutup persemaian.

Selama masa pembibitan, bibit harus dirawat dengan penyiraman dan pemberian pupuk secara rutin. Bagi Anda yang ingin menanam jahe di rumah tetapi lahan terbatas, sebaiknya gunakan polibag untuk mengefisiensikan lahan. Selama masa perawatan, Anda harus menyiangi gulma yang tumbuh dan menghindari bibit dari kerusakan.

Penyiraman rutin dilakukan pada musim kemarau sebanyak 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Sementara, pada musim hujan, tanaman rimpang tidak perlu disiram. Berikan pupuk susulan berupa POC dari rendaman kotoran kambing yang dilakukan seminggu sekali. Setelah tanaman diberikan pupuk, tanaman disiram kembali dengan air bersih agar tidak ada sisa-sisa pupuk yang menempel pada daun tanaman.