Cara Menanam Kumis Kucing dalam Pot

Pertanianku — Masyarakat Indonesia mengenal kumis kucing sebagai tanaman obat yang ampuh untuk mengatasi kencing manis. Di daerah pedesaan, kita akan dengan mudah menemukan herbal ini. Akan tetapi, cukup sulit jika mencarinya di daerah perkotaan. Selain tumbuh liar, kumis kucing bisa ditanam di pot. Untuk itu, sebaiknya Anda mencari tahu cara menanam kumis kucing dalam pot.

cara menanam kumis kucing
Foto: Shutterstock

Kumis kucing (Orthosiphon aristatus) merupakan salah satu tanaman obat asli Indonesia yang termasuk dalam famili Lamiaceae/Labiatae. Nama lain dari kumis kucing, yaitu java tea, giri-giri marah, songot koceng, dan remujung. Berikut ini cara menanam kumis kucing dalam pot yang bisa Anda tiru.

  1. Persiapan bibit tanaman kumis kucing

Perbanyakan bibit tanaman kumis kucing dapat dilakukan dengan cara vegetative, yaitu setek batang. Pilih tanaman induk yang normal, subur, dan sudah berkayu. Pilih batang yang tidak terlalu tua atau muda dan sudah berkayu. Potong batang yang telah dipilih dengan pisau lalu potong menjadi ukuran 15—20 cm dan berbuku 2—3.

Bibit setek tanaman kumis kucing dapat langsung ditanam ataupun disemai terlebih dahulu. Jika bibit ditanam pada persemaian, gunakan jarak tanam 10×10 cm dengan kedalaman 20 cm.

Lakukan perawatan pada bibit dengan melakukan penyiraman sebanyak 1—2 kali sehari. Bibit diberi sedikit naungan berupa plastik transparan, jerami, atau dedaunan kering. Setelah bertunas, bibit dapat dipindahkan ke tempat tanam yang disediakan baik itu pot, polibag, atau yang lainnya.

  1. Menanam kumis kucing dalam pot

Langkah berikutnya, siapkan pot tanam dan ukurannya disesuaikan dengan bibit yang akan ditanam. Siapkan media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 atau bisa juga pupuk kandang diganti dengan arang sekam.

Setelah semua siap, masukkan media tanah yang sudah dicampur pupuk kandang atau arang sekam ke pot kira-kira 1/3 dari tinggi pot. Selanjutnya, tanam bibit dengan posisi tegak lurus sedalam 5 cm atau 1/3 bagian dari pangkal batang setek, lalu padatkan tanah di sekitar bibit. Setelah itu, lakukan penyiraman hingga tanah cukup basah. Tujuannya, memadatkan celah-celah tanah.

  1. Pemeliharaan tanaman kumis kucing

Agar nutrisi yang dibutuhkan tanaman kumis kucing terpenuhi, lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk organik yang diberikan setiap 2—3 minggu sekali. Lakukan pula penyiangan terhadap gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh di sekitar tanaman.

Penyiraman dapat dilakukan secara rutin, yaitu 1 atau 2 kali sehari. Jika tanaman sudah rimbun, frekuensi penyiraman dikurangi. Lakukan pergantian media tanam setiap 3 bulan sekali agar media tanam atau tanah tidak padat. Biasanya, pada umur 3 bulan tanaman kumis kucing sudah tumbuh besar, jadi sebaiknya pot tanamnya juga diganti.