Pertanianku — Okra termasuk genus hibiscus dari keluarga malvaceae (kapas-kapasan). Bentuk buah serta rasa tanaman okra hampir mirip seperti oyong, hanya saja ukuran okra jauh lebih kecil. Okra bisa ditanam di pot untuk memudahkan masyarakat yang memiliki lahan terbatas. Cara menanam okra di pot dengan okra yang di lahan tidak terlalu berbeda. Cara tanam ini bisa dilakukan oleh masyarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas.

Sebelum menanam okra, Anda harus mempersiapkan seluruh kebutuhannya terlebih dahulu, mulai dari media tanam, benih, pot, hingga pupuk.
Anda dapat menggunakan campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1 sebagai media tanam. Siapkan pot berdiamater 25 cm agar mampu menopang dan terlihat seimbang dengan ukuran tanaman.
Berikan pecahan genting terlebih dahulu ke bagian dasar pot, kemudian masukkan media tanam. Setelah itu, masukkan benih okra ke media tanam dan siram agar kelembapan media tanam lebih terjaga. Jika proses menanam berhasil, benih akan berkecambah setelah 2 minggu kemudian.
Selama masa perawatan, sebaiknya gunakan pupuk serta pestisida organik agar sayuran yang dihasilkan menjadi sayuran organik. Penggunaan pupuk atau pestisida kimia membuat sayuran mengandung residu bahan kimia yang tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Tanaman harus disiram dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Akan tetapi, bergantung pada musim yang sedang berlangsung juga. Jika musim hujan, penyiraman cukup dilakukan sekali saat tidak hujan.
Tanaman okra cukup rentan terserang hama belalang dan ulat. Belalang dan ulat dapat memakan daun tanaman sehingga membuat daun patah dan berlubang. Kedua jenis hama tersebut bersifat rakus sehingga keberadaannya akan sangat merugikan karena tanaman menjadi rusak.
Pengendalian hama belalang bisa dilakukan secara mekanis, yaitu diambil lalu dimusnahkan. Sementara itu, ulat bisa dikendalikan dengan kunir.
Penyakit yang paling sering menyerang tanaman okra adalah antraknosa yang muncul di beberapa bagian, seperti daun atau batang tanaman. Pada permukaan daun akan terlihat memiliki banyak bercak yang tidak teratur, kemudian daun akan menjadi layu dan rontok. Sementara itu, antraknosa yang menyerang batang akan menyebabkan munculnya bercak kelabu yang melingkari batang dan mengakibatkan batang tersebut mati.
Penyakit antraknosa dapat ditanggulangi dengan cara memusnahkan tanaman yang sudah terinfeksi agar penyakit tidak menular ke tanaman yang masih sehat.