Pertanianku — Jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan jenis tanaman yang mudah dijumpai di daerah tropis seperti Indonesia. Tanaman ini memiliki manfaat yang telah dikenal luas dalam bidang pengobatan herbal. Cara menanam pohon jarak tidak begitu sulit karena dapat ditanam melalui biji ataupun setek batang.

Secara efisiensi, menggunakan setek sebagai bahan perbanyakan lebih menguntungkan dan mudah dibanding menggunakan biji. Berikut ini akan dibahas cara menanam pohon jarak dengan setek.
- Syarat tumbuh
Jarak dapat berproduksi maksimal, pada lahan kering dataran rendah dan beriklim kering. Ketinggian tempat 0—500 m dpl. Curah hujan 300—1.100 mm per tahunnya. Suhu dan temperatur daerah lebih dari 2° C. Lahan tanah berpasir 60%—90% dengan pH 5,5-6,5. Dapat tumbuh di daerah miskin hara, tapi memiliki drainase dan aerasi yang baik.
- Pemilihan bibit setek
Setek batang yang dipilih merupakan setek yang diambil dari tanaman induk yang berumur lebih dari 5 tahun. Selain memperhatikan hal di atas, pemilihan bibit stek juga harus memenuhi kriteria.
Ambillah setek dari pucuk cabang tanaman yang telah berkayu ditandai dengan warna batang yang hijau keabu-abuan. Pilihlah batang yang sudah berkayu, namun tidak terlalu tua ditandai dengan empulur yang berwarna putih. Jangan memilih batang yang berwarna hijau dan masih muda karena justru akan membuat bahan setek menjadi cepat busuk.
Pilih batang yang lurus, kemudian potong setek dengan panjang 15—30 cm. Gunakan pisau yang tajam agar tidak merusak struktur setek. Kemudian, letakkan bibit setek batang di tempat teduh. Sandarkan pada batang lain dan jangan diletakkan menumpuk di atas tanah. Susun dengan tegak, agar getah bibit setek batang dapat mengalir ke bawah.
- Pembibitan setek
Setelah bibit setek siap, Anda bisa langsung melakukan pembibitan. Siapkan media tanam yang akan digunakan, yaitu campuran antara tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan rasio perbandingan 1:2:1. Masukkan pupuk hayati CMA sebanyak 10 gram pada kedalaman 20 cm di setiap polibag tanam. Tanamkan setek secara tegak lurus sedalam 10 cm bagian yang tertanam di bawah permukaan tanah.
Letakkan polibag di tempat yang teduh. Lakukan penyiraman setiap 3 hari sekali. Setelah bibit setek berumur 2 bulan, pindahkan ke tempat yang terbuka. Pindahkan ke lahan tanam saat bibit berusia 3 bulan pada saat kondisi musim hujan mulai tiba.
- Persiapan dan pengolahan lahan tanam
Sambil menunggu bibit setek tumbuh dan dapat dipindahkan ke lapangan, Anda dapat mulai melakukan persiapan dan pengolahan lahan tanam. Pilih lokasi tanam di lahan terbuka, dimana tanaman dapat memperoleh cahaya matahari penuh. Gali dan buat lubang tanam dengan kedalaman 30×30×30 cm.
Jarak antarlubang tanam ditentukan oleh faktor kesuburan dan ketersediaan air. Namun, secara ideal jarak tanam yang biasa digunakan adalah 200×200 cm. Gemburkan juga daerah sekitar lubang tanam. Bersihkan gulma mengganggu yang ada di sekitar lubang tanam. Masukkan pupuk kandang 3—5 kg pada setiap lubang tanam, kemudian biarkan hingga saat masa tanam tiba.
- Penanaman bibit setek di lapangan
Setelah lahan tanam siap, begitu juga dengan bibit setek siap dipindah ke lapangan, maka Anda dapat melakukan pindah tanam. Satu hari sebelum penanaman, pilihlah bibit yang benar-benar prima, sehat, tidak cacat, dan tidak ada serangan hama atau penyakit.
Buka plastik polibag dengan cara merobeknya, lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman. Kemudian masukkan bibit setek ke lubang tanam. Tutup kembali lubang tanam dengan tanah hingga rata. Siram menggunakan air secukupnya. Disarankan penanaman dilakukan pada pagi atau sore hari.