Pertanianku — Terong belanda agak berbeda dengan jenis terong/terung umumnya. Pasalnya, terong ini memiliki bentuk yang berbeda menyerupai telur, hanya bagian ujungnya yang terlihat lebih meruncing. Menanam terong belanda sebaiknya dilakukan di dataran dengan ketinggian berkisar 1.000–2.000 m dpl dengan suhu di atas 10°C.

Menyemai bibit
Siapkan media tanam berupa kompos dan berikan naungan ringan di atasnya. Tanam setek dari batang berumur 1–2 tahun yang berdiameter 10–30 mm dan panjang 45–100 cm.
Pemeliharaan
Lakukan pemeliharaan dengan melakukan pemberian mulsa agar menguntungkan. Pohon muda yang berasal dari benih dipenggal hingga tingginya menjadi 1 meter agar percabangannya bermunculan.
Setiap tahunnya, lakukan pemangkasan di awal daur kehidupan tanaman. Pemangkasan dilakukan dengan cara pemotongan cabang dan penjarangan cabang-cabang yang telah pernah berbuah, agar terjadi peremajaan cabang yang akan berbuah dan mengurangi terpencarnya cabang cabang pohon.
Berikan pupuk dengan kombinasi 110–170 kg N, 35–55 kg P2O5, dan 100–200 kg K2O per tahun. Di daerah tropis pemakaian sejumlah besar bahan organik dan pupuk kandang ketika membuat guludan untuk penanaman akan mengurangi perlunya pemberian pupuk tambahan.
Lakukan pengairan pada musim kemarau secara rutin untuk mempertahankan pertumbuhan dan memperbaiki ukuran buah dan hasil panen.
Hama dan penyakit
Penyakit yang menyerang tanaman ini adalah berupa penyakit jamur, seperti embun tepung yang akan menyebabkan daun tua rontok lebih awal. Cara pencegahannya dengan perlakuan khusus secara teratur dengan sulfur atau penyemprotan fungisida.
Panen
Masa panen buah terong belanda biasanya dilakukan beberapa kali sepanjang musim panen, sekitar 5–7 bulan, yang menghasilkan 15–17 ton per hektare. Pemanenan dilakukan dengan cara dipetik karena tangkai buah mudah sekali patah di bagian lapisan absisinya yang berada 3,5–5 cm dari pangkal buah.