Cara Mencegah Lele Sakit

Pertanianku — Lele adalah makhluk hidup yang tidak akan lepas dari risiko terserang berbagai jenis penyakit. Penyakit tersebut bisa datang sewaktu-waktu pada saat Anda melakukan kesalahan dalam proses perawatan atau karena lingkungan yang tidak mendukung. Sebaiknya, sebelum timbul penyakit yang lebih parah dan susah untuk diobati, lebih mudah mencegah lele sakit dengan melakukan manajemen pemeliharaan yang baik.

mencegah lele sakit
foto: pertanianku

Binatang yang sakit merupakan hasil dari interaksi yang tidak serasi dengan lingkungan, ikan dan organisme penyebab penyakit. Lingkungan yang tidak sesuai akan menyebabkan ikan mudah stres sehingga tubuh ikan lebih lemah dan mudah terserang penyakit. Selain itu, faktor hadirnya penyebab penyakit dan hama dapat memperburuk kondisi kesehatan ikan yang tidak prima dan mengalami kekurangan gizi.

Mencegah lele sakit sebenarnya lebih efektif karena mudah dilakukan dan mampu menekan biaya produksi dibandingkan harus membeli beragam jenis obat-obatan untuk mengobati penyakit.

Ada beberapa cara untuk mencegah lele sakit. Pertama, Anda harus menyiapkan kolam dengan baik, terutama pada saat pengeringan dan pengapuran. Pada fase ini kolam harus benar-benar dipastikan sudah terbebas dari mikroba dan hama hingga larva yang tidak diinginkan. Terlebih proses pengapuran sangat diharapkan mampu membunuh binatang yang tidak diinginkan dan malah merugikan lele.

Berikan pakan yang berkualitas dengan kuantitas yang tepat dibutuhkan oleh ikan. Pakan yang digunakan juga harus dalam kondisi yang baik terbebas dari jamur dan parasit. Pemberian pakan harus mengikuti kaidah yang benar, tidak boleh kebanyakan dan kekurangan.

Hindari padat tebar yang terlalu tinggi agar kondisi ikan tetap sehat dan tidak terlalu stres karena ikan tidak bisa bergerak dengan bebas di dalam kolam.

Perbaiki konstruksi kolam agar sisa kotoran dan pakan yang mengendap di dasar kolam mudah keluar. Dua hal tersebut merupakan faktor yang sangat memengaruhi kualitas air kolam. Lakukan pembuangan air kolam yang mengendap serta pergantian air secara berkala dan rutin agar kualitas air tetap terjaga.

Gunakan benih yang unggul. Biasanya benih unggul memiliki sistem imun yang kuat serta dapat menghasilkan panen yang berkualitas. Sebelum ditebar, benih harus diperlakukan dengan benar, seperti diaklimatisasi, direndam ke dalam antibiotik atau vaksin agar daya tahan tubuh ikan semakin kuat.

Jika mendapati ada ikan yang sakit, segera isolasi untuk diobati. Jaga kebersihan dan sanitasi wadah pemeliharaan serta peralatan yang digunakan selama proses perawatan.

Berikan garam dapur sebanyak 150—200 gram/m3 yang sudah dilarutkan dengan air setiap sepuluh hari sekali. Larutan garam ini mampu membunuh mikroorganisme patogen, meningkatkan salinitas air, dan mengurangi stres pada ikan.