Cara Mendapatkan Benih Jelutung Rawa

Pertanianku — Jelutung rawa merupakan pohon kayu yang tumbuh di rawa. Penanaman jelutung rawa sangat bagus untuk menghijaukan kembali lahan bekas kebakaran. Jelutung rawa lebih sering diperbanyak secara generatif menggunakan benih jelutung rawa.

benih jelutung rawa
foto: pertanianku

Benih jelutung rawa didapatkan dari buah yang biasanya masak pada Maret—April, dan Agustus. Benih yang berkualitas biasanya dihasilkan dari induk berkualitas juga. Buah jelutung rawa berbentuk polong dan terdapat dua buah dalam satu tangkainya.

Buah jelutung rawa berukuran 30—40 cm dengan diameter sekitar 1,8 cm. Setiap satu polong mengandung 12—24 biji buah dengan panjang rata-rata biji 5,1 cm, lebar 1,2 cm, dan tebal 0,14 mm. Setiap satu kilogram buah jelutung rawa mampu menghasilkan 20.000 butir biji.

Pengumpulan buah dilakukan dengan memanjat pohon induk dan menancapkan pasak-pasak pada batang pohon induk. Buah yang sudah masak akan pecah dan bijinya beterbangan. Oleh karena itu, sebaiknya pengumpulan biji dilakukan sebelum buah benar-benar masak.

Buah yang masak ditandai dengan biji dan sayap yang terdapat pada buah sudah berubah warna menjadi kecokelatan. Setelah dikumpulkan, buah harus dijemur selama seminggu. Polong yang kering akan pecah dan mengeluarkan biji yang berada di dalamnya.

Media tanam untuk menyemai benih jelutung rawa harus sesuai dengan media tanam yang berada di lahan. Biasanya, pohon ini tumbuh di daerah rawa gambut. Media semai yang digunakan berupa campuran antara rawa gambut dan pasir dengan perbandingan 1:1. Sementara, pohon jelutung rawa yang tumbuh di tanah darat dapat menggunakan media penyemai berupa campuran tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1.

Media penyemaian harus diletakkan di bawah naungan dengan intensitas naungan sebesar 50—75 persen. Biji yang akan ditebar harus direndam ke dalam air selama 24 jam, lalu ditiriskan. Selanjutnya, biji dapat ditebar secara merata di atas media tabur, lalu ditutup dengan media tanam secara merata.

Biji akan mulai berkecambah saat 7—10 hari. Penyapihan atau pemindahan benih dilakukan saat kecambah sudah memiliki sepasang daun, sekitar 50—60 hari setelah masa penaburan benih.

Masa pembesaran bibit di tanah kering biasanya berlangsung selama 6—8 bulan, sedangkan di tanah rawa berlangsung selama 8—18 bulan tergantung kedalaman air rawa. Semakin dalam air rawa, akan semakin lama pembesaran bibit.

Bibit jelutung rawa juga dapat diambil dari mencabut anakan jelutung rawa yang tumbuh sendiri di sekitar pohon induk. Anakan yang sudah dicabut harus segera disemai. Cara terakhir untuk mendapatkan bibit adalah dengan setek batang.