Pertanianku — Bibit anggur bisa didapatkan dari cara vegetatif dan generatif. Secara vegetatif, bibit bisa didapatkan dari cangkok, setek cabang, setek mata, dan penyambungan. Namun, cara yang paling umum digunakan oleh para petani anggur adalah setek.

Bibit anggur yang didapatkan dari setek lebih efektif digunakan oleh petani karena lebih cepat berbuah dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Sementara, pohon yang diperbanyak secara generatif melalui biji, biasanya digunakan oleh seseorang yang ingin membudidayakan pohon anggur di pekarangan. Anggur yang diperbanyak secara generatif Memiliki sistem perakaran yang kuat sehingga pohon anggur bisa bertahan lama. Namun, belum tentu bisa berbuah cepat dan menghasilkan buah yang sama seperti pohon induknya.
Ada beberapa cara untuk mendapatkan bibit anggur dari setek yang berkualitas. Berikut ini ulasan mengenai langkah-langkah membuat setek pohon anggur.
Perlakuan sebelum pemangkasan
Pada waktu 20 hari sebelum pemangkasan, rumput di sekitar pohon harus disiangi dan tanahnya dicangkul terlebih dahulu. Berikan pupuk kandang dengan cara ditebar melingkar sepanjang 50 cm dari tanaman. Setelah pupuk diberikan, segera sirami dengan air.
Saat 10 hari sebelum dipangkas, pohon diberikan pupuk SP-36 dan KCL dengan cara ditebar melingkar sepanjang 50 cm dari tanaman. Setelah pupuk diberikan, segera sirami dengan air. Selanjutnya, 5 hari sebelum tanaman dipangkas, berikan pupuk urea dengan cara ditebar melingkar sepanjang 50 cm dari tanaman.
Pemangkasan pohon
Pemangkasan pohon dilakukan dengan cara membuang semua daun dan hanya menyisakan cabang. Daun dan buah akan tumbuh kembali dari sisa pemangkasan. Pemangkasan dilakukan dari ruas ketiga tangkai.
Cara membuat bibit dari setek
Kumpulkan cabang dari pangkasan pohon anggur. Cabang yang digunakan untuk disetek sebaiknya berdiameter lebih kurang 1 cm, biasanya cabang memiliki warna kecokelatan. Selanjutnya, potong cabang yang sudah dipilih sepanjang 20—25 cn dengan bagian atas runcing dan bawah datar. Simpan cabang di tempat yang teduh agar terhindar dari sengatan cahaya matahari secara langsung.
Lapisi bagian atas yang runcing dengan paravin/lilin yang sudah dicairkan dengan api terlebih dahulu. Selanjutnya, ikat batang yang akan disetek menjadi satu dengan tali rafia dan celupkan ke dalam perangsang akar (ZPT) selama 10 menit. Selanjutnya, tanam batang yang sudah diberi perangsang akar ke dalam media penyemaian.
Pelihara batang setek dan lakukan penyiraman dua hari sekali. Setelah berumur 18—21 hari, tanaman sudah keluar akar dan daunnya, transplanting tanaman ke polibag. Tanaman yang hanya tumbuh akar tetapi tidak tumbuh daunnya belum bisa ditransplanting ke polibag. Polibag yang digunakan berukuran 12 cm × 17 cm dengan media tanam yang terbuat dari tanah dan sekam.