Cara Menebarkan Benih Bandeng ke Kolam

PertaniankuMenebarkan benih bandeng ke dalam tambak tidak bisa dilakukan sembarangan karena benih masih sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang baik, lakukan penebaran benih dengan benar karena penebaran menjadi kunci pertama keberhasilan budidaya.

menebar benih bandeng
foto: Pertanianku

Sebelum ditebar, Anda harus memperhitungkan jumlah benih bandeng yang akan ditebarkan, apakah sudah sesuai dengan tingkat kepadatan kolam yang dimiliki. Jumlah benih sebaiknya sudah dihitung terlebih dahulu di lokasi pembelian benih agar tidak ada benih yang tidak masuk ke tambak.

Padat tebar yang bisa digunakan untuk budidaya bandeng organik adalah 5.000—7.000 ekor/hektare. Sebenarnya, padat tebar ini sangat bergantung pada kondisi luas kolam, kondisi kesuburan dan kondisi perairan tambak yang dimiliki.

Saat ini sebenarnya sudah banyak hatchery atau tempat pembelian benih yang menyediakan benih yang sudah diadaptasi. Petambak hanya perlu mengetahui kadar salinitas media air benih tersebut untuk menyesuaikannya dengan kadar salinitas di kolam. Media air di hatchery memiliki salinitas yang stabil, sedangkan salinitas di dalam kolam tambak sangat beragam.

Penebaran benih sebaiknya dilakukan pagi hari pukul 07:00—09:00 atau sore pukul 16:00—17:00 untuk menghindari suhu yang tinggi. Suhu perairan yang tinggi dapat menyebabkan benih mudah stres.

Benih bandeng yang sudah siap ditebarkan diapung-apungkan terlebih dahulu bersama wadah pengangkutnya di permukaan air tambak. Proses ini merupakan proses penting ketika menebarkan benih bandeng ke dalam kolam tambak. Tujuan proses ini adalah untuk menyesuaikan suhu media air di dalam wadah dengan air di dalam kolam tambak. Penyesuaian suhu bisa berlangsung selama 15—30 menit.

Setelah selesai, buka kantong plastik, kemudian masukkan air tambak ke dalamnya sedikit demi sedikit. Hal ini juga bertujuan untuk menyesuaikan kondisi air di dalam wadah budidaya dengan air di dalam kolam. Benih akan disesuaikan dengan suhu, salinitas, dan kondisi pH air kolam. Dengan begitu, benih tidak akan stres karena sudah bisa beradaptasi.

Wadah pengangkut sedikit dimiringkan agar benih bisa keluar dari dalam wadah dengan sendirinya dan secara perlahan.