Cara Mengatasi Hama Walang Sangit pada Tanaman Padi

Pertanianku — Walang sangit terkenal sebagai serangga kecil yang dapat mengeluarkan bau yang tidak sedap. Serangga ini ternyata merupakan hama bagi semua tanaman, termasuk untuk tanaman padi karena bisa merusak tanaman budidaya. Hama walang sangit memang lebih menyukai tanaman padi sehingga serangan hama lebih sering ditemui pada tanaman padi.

hama walang sangit
foto: Pertanianku

Ketika merasa terancam atau Anda pukul dengan tangan, serangga dapat mengeluarkan bau yang sangat menyerang. Oleh karena baunya tersebut inilah serangga tersebut diberi nama walang sangit. Aroma yang dikeluarkan merupakan bentuk pertahanan serangga dari ancaman predator.

Hama walang sangit menjadi salah satu hama utama berbahaya dan sangat merusak sehingga memerlukan tindakan pengendalian secepatnya. Hama akan mengisap cairan di tangkai bunga serta bulir ketika fase pengisian bulir dan pemasakan bulir sehingga bulir yang tumbuh tidak akan sempurna. Serangan hama sering kali menyebabkan bulir padi menjadi hampa. Bulir beras yang terserang menjadi buruk, mengapur, dan berubah warna.

Kehilangan produksi yang bisa disebabkan oleh hama ini sebanyak 10—40 persen, sedangkan serangan yang parah dapat menyebabkan penurunan hasil hingga 100 persen atau puso. Serangan walang sangit dapat menurunkan hasil produksi dan kualitas gabah sehingga kehadiran hama tersebut sangat berdampak pada kondisi perekonomian.

Hama dewasa dapat menghasilkan lebih dari 200 butir dan biasanya telur tersebut diletakkan di bagian ujung atas daun tanaman padi atau daun bidara. Stadia telur hama berlangsung selama 7 hari. Setelah menetas, nimfa akan bergerak ke malai untuk mencari bulir padi yang sedang dalam stadia masak susu.

Hama dapat menghisap bulir padi selama 24 jam. Namun, hama lebih sering aktif pada pukul 05:00—09:00 dan pukul 15:00—19:00.

Ada beberapa cara untuk mengendalikan serangan hama walang sangit di tanaman padi. Pengendalian dilakukan terlebih dahulu dengan membersihkan gulma di pematang. Hama sudah bisa datang sebelum tanaman padi berbunga dan hidup pada gulma tersebut.

Selanjutnya, pasang umpan berupa bangkai binatang karena hama tertarik dengan bau bangkai. Setelah hama yang berkumpul di bangkai tersebut sudah mencapai 10 ekor—20 ekor, semprotkan bahan kimia berupa Decis, Regent, dan BPMC.