Cara Mengatasi Hawar Daun Bakteri pada Padi

Pertanianku Hawar daun bakteri (HDB) merupakan penyakit pathogen yang dapat menyerang seluruh fase pertumbuhan tanaman padi, mulai dari masa pertumbuhan hingga menjelang masa panen. Penyakit ini sangat merugikan petani karena dapat menurunkan hasil secara drastis, bisa mencapai lebih dari 50 persen.

hawar daun bakteri
foto: Pixabay

Penyakit ini umumnya menyerang tanaman padi ketika musim hujan atau musim kemarau yang basah dan kondisi tanah mengandung banyak kandungan zat nitrogen. Ada lima cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hawar daun pada tanaman padi, simak ulasan berikut ini.

Menggunakan varietas yang lebih kuat

Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan menggunakan varietas tanaman padi yang tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri. Namun, jika kesulitan untuk mendapatkan varietas padi yang tahan terhadap penyakit ini, Anda bisa menanam benih yang berasal dari tanaman yang sehat. Infeksi bisa dicegah dengan tidak melakukan pemotongan bibit dan menghindari naungan yang berada di atas tanaman.

Menjaga sanitasi lingkungan

Pathogen penyakit ini sangat senang dengan sisa-sisa tanaman dan inang alternate. Oleh karena itu, Anda perlu menjaga kebersihan sawah dari gulma serta sisa-sisa tanaman yang mati atau yang sudah tidak terpakai. Menjaga kebersihan area persawahan menjadi langkah pencegahan yang sangat mudah dilakukan.

Bijak dalam memberikan pupuk

Kandungan nitrogen yang tinggi dapat menyebabkan penyakit semakin berkembang biak. Oleh karena itu, pemupukan nitrogen dengan dosis tinggi dapat menyebabkan tanaman menjadi lebih rentan terserang penyakit. Padi bisa lebih tahan terhadap penyakit apabila diberikan pupuk kalium.

Untuk mencegah tanaman terserang penyakit hawar daun, gunakan pupuk N dan K secara berimbang dan hindari penggunaan pupuk N yang terlalu tinggi.

Cara menanam

Penyakit hawar daun sangat jarang menyerang tanaman padi yang ditanam dengan sistem legowo dan sistem pengairan secara berselang. Sistem tersebut mampu mengurangi kelembapan di sekitar kanopi pertanaman, mengurangi gesekan antardaun tanaman yang dapat menjadi media penularan, serta mengurangi terjadinya embun dan air gutasi.

Gunakan bibit yang sehat

Bibit yang digunakan harus bibit yang sehat karena penyakit ini bisa menular melalui benih. Bibit yang sudah terserang penyakit sebaiknya jangan digunakan.