Cara Mengatasi Heat Stress pada Ayam

Pertanianku — Penyakit ayam tidak selalu disebabkan oleh bibit penyakit, ada juga beberapa penyakit karena faktor lingkungan seperti suhu udara terlalu panas. Penyakit tersebut dinamakan heat stress. Sebenarnya, cara mengatasi heat stress bisa Anda lakukan sendiri sejak dini, sebelum menimbulkan kematian pada ayam.

heat stress
foto: Pertanianku

Heat stress lebih sering terjadi pada ayam broiler yang dipelihara di kandang terbuka. Penyakit yang disebabkan oleh suhu udara panas ini tidak bisa dianggap remeh karena akan menyebabkan ayam tiba-tiba mati dalam keadaan telentang dan keluar darah dari mulut. Oleh karena itu, banyak peternak yang menyebut penyakit ini dengan sebutan muntah darah.

Semua ayam bisa terkena penyakit ini, termasuk ayam yang sehat dan gemuk sekalipun. Tingkat risiko serangan penyakit semakin tinggi apabila ayam dipelihara di dalam kandang dengan sirkulasi udara yang kurang baik. Untuk meminimalisir tingkat risiko, Anda bisa memberikan vitamin C ke dalam air minum.

Penyebab utama penyakit heat stress memang kelembapan dan suhu. Saat kelembapan tinggi, suhu yang dirasakan oleh ayam juga ikut tinggi, bahkan lebih tinggi dibanding tingkat kelembapan yang tertera pada termometer. Untuk mencegah kondisi tersebut, Anda perlu memantau kondisi kelembapan di dalam kandang, jangan sampai lebih dari 60—70 persen. Suhu yang bagus untuk di dalam kandang sekitar 25—28°C.

Faktor lain yang harus diperhatikan adalah HI (Heat stress index). Ayam dapat mengalami heat stress apabila HI-nya sudah melebihi angka 160.

Penyakit heat stress dapat diobati dengan memberikan nutrisi tambahan ke dalam pakan dan air minum, seperti vitamin C, E, K, biotin, riboflavin, dan D.

Anda perlu mengatur sirkulasi udara dengan baik agar suhu dan tingkat kelembapan di dalam kandang tidak meningkat. Sirkulasi udara diatur dengan menggunakan tirai yang dapat dibuka dan ditutup.

Jangan lupa untuk rutin melakukan sanitasi kandang, mengganti litter kandang yang sudah basah dan kotor dengan litter yang masih baru. Kondisi litter yang basah karena kotoran atau tumpahan air minum dapat memperparah kondisi di dalam kandang. Apalagi, jika sirkulasi udara di dalam kandang tidak berjalan lancar, di dalam kandang akan terjadi penumpukan gas amonia yang berbahaya bagi ayam.