Cara Mengatasi Lahan Kritis Jadi ahan Produktif

Pertanianku — Lahan kritis mengalami kerusakan baik secara fisik, kimia, dan biologis sehingga berkurang fungsinya atau bisa juga dikatakan tidak mempunyai nilai ekonomis. Lahan ini memiliki sifat tandus dan gundul sehingga tidak dapat digunakan sebagai lahan pertanian. Lantas, bagaimana mengatasi lahan kritis agar menjadi produktif?

mengatasi lahan kritis
Foto: Shutterstock

Lahan kritis harus dikelola dengan benar agar menjadi lahan yang produktif untuk pertanian. Perlu dilakukan rehabilitasi lahan. Berikut ini beberapa cara agar rehabilitasi lahan bisa berjalan dengan baik dan maksimal,

  1. Perlunya melibatkan berbagai macam pihak

Memperbaiki sebuah lahan kritis sangat diperlukan kerja sama dari banyak pihak seperti pemerintah, korporat, dan masyarakat umum secara luas. Sangat diperlukan sebuah edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan.

Hal ini diperlukan agar masyarakat ikut menjaga kondisi lingkungan sekitar secara baik. Sementara bagi golongan korporat diberikan kesempatan untuk berinovasi agar bisa menghasilkan produk-produk yang tahu lingkungan.

Kalau untuk pemerintah sangat diperlukan kebijakan-kebijakan terkait penanggulangan lahan kritis dan menjaga keberlangsungan lahan produktif. Yang paling penting juga adalah sebuah sanksi tegas terhadap oknum yang melakukan pelanggaran-pelanggaran seperti penebangan pohon secara liar.

  1. Pengembangan keanekaragaman hayati

Menanami satu lahan dengan berbagai jenis tanaman yang berbeda adalah salah satu cara menanggulangi lahan menjadi kritis. Menanam aneka ragam tanaman dalam satu lahan secara berdampingan disebut juga sebagai teknik tumpang sari. Hal ini bisa membantu dalam menjaga kandungan unsur hara yang terdapat dalam tanah. Sebab, setiap tanaman memiliki kebutuhan air dan unsur hara yang berbeda-beda.

  1. Memperluas wilayah untuk penghijauan

Proses penghijauan atau disebut juga reboisasi sangat perlu dikampanyekan. Hal ini sangat berguna dalam mengatasi masalah lahan kritis ini. Beberapa jenis tanaman dapat dipilih agar reboisasi ini menjadi tepat sasaran.

Tanaman yang memiliki akar tunjang yang kuat dan dalam, memiliki sedikit air saat proses tumbuhnya, dan tidak perlu banyak membutuhkan unsur hara, serta ia termasuk jenis tanaman endemik yang sangat cocok ditanam di daerah lahan kritis. Hal ini membantu menyeimbangkan kembali fungsi lahan kritis yang rusak.

  1. Membuat sengkedan atau terasering

Hal ini sangat cocok dilakukan di daerah kawasan dataran tinggi dengan topografi yang memiliki sudut kemiringan tanah. Membuat sengkedan atau terasering itu seperti membangun tangga-tangga di tanah-tanah yang miring tersebut.

Hal ini perlu dilakukan agar laju air bisa mengalir dengan baik. Jika air mengalir dengan baik, unsur hara pada tanah kembali membaik. Bila kondisi tanah menjadi baik, tanah tidak akan terlalu berisiko mengalami longsor.

  1. Mengembalikan fungsi daerah aliran sungai (DAS)

Mengembalikan fungsi daerah aliran sungai (DAS) merupakan salah satu agar tanah bisa memiliki area resapan air lebih baik. Oleh karena itu, perlulah membuat ekosistem sungai secara baik seperti mengatur suplai air, menanggulangi banjir, dan menanggulangi kekeringan. Hal ini sangat perlu dilakukan agar masyarakat bisa memanfaatkan aliran sungai secara ekonomis.