Cara Mengatasi Penyakit Busuk Rimpang Jahe

Pertanianku — Kendala utama yang dihadapi petani jahe ialah ketersediaan bibit unggul dan serangan penyakit. Salah satunya, yaitu penyakit busuk rimpang jahe. Untuk menanam jahe sendiri tidaklah sulit, namun seiring pertumbuhannya kendala penyakit bisa menjadi penyebab kerugian yang membuat para petani khawatir.

penyakit busuk rimpang jahe
Foto: Shutterstock

Penyakit busuk rimpang disebabkan oleh jamur Fusarium oxusporum, merupakan salah satu pathogen tanaman yang sulit untuk dikendalikan. Penyakit busuk rimpang ditandai dengan daun yang menjadi layu dan menguning, akhirnya berujung pada kematian tanaman sebelum panen. Oleh karena itu, berikut ini terdapat beberapa langkah tindakan pencegahan ataupun pengendalian yang dapat dilakukan untuk menghentikan penyebaran penyakit busuk rimpang.

  1. Perlakuan benih sebelum tanam

Perlakuan benih rimpang sangat dianjurkan terutama pada daerah-daerah dengan tingkat serangan penyakit tinggi. Perlakuan benih rimpang dapat dilakukan dengan merendam benih rimpang dalam larutan fungisida atau perlakuan air panas. Fungisida yang dapat digunakan untuk merendam rimpang seperti 0,3% mancozeb atau benomyl, metil tiofonat dan karbendazim selama 2 jam.

Perendaman benih rimpang dalam larutan fungisida bertujuan membunuh jamur Fusarium yang ada di permukaan rimpang selama di dalam tanah atau dalam masa penyimpanan. Sementara, perlakuan air panas bertujuan membunuh jamur yang telah masuk dan menginfeksi jaringan dalam daging rimpang.

  1. Sterilisasi tanah sebelum tanam

Sangat dianjurkan untuk mensterilkan tanah agar tindakan ini diharapkan dapat menekan propagul jamur dalam tanah juga mengurangi jumlah tanaman yang terinfeksi penyakit busuk rimpang. Salah satu metode untuk melakukan sterilisasi adalah dengan solarisasi tanah pada saat musim panas.

Solarisasi tanah dilakukan dengan pengolahan tanah, yakni dengan cara membalik tanah, kemudian membasahi tanah. Penutupan tanah dengan mulsa plastik yang transparan atau tembus cahaya dan dibiarkan selama 4—8 minggu.

  1. Sanitasi dan eradikasi

Sanitasi harus dilakukan dengan ketat dari awal. Perlu dicatat bahwa sanitiasi tidak efektif untuk dilakukan jika serangan sudah meluas dan parah. Sanitasi dapat dilakukan dengan mencabut tanaman jahe yang terserang dan segera dimusnahkan dengan cara dibakar.

Selanjutnya, lubang bekas tanaman yang sakit disiram dengan antibiotik atau ditaburi kapur. Alat-alat pertanian yang digunakan untuk memotong atau mencabut tanaman sakit juga perlu dibersihkan atau disterilisasikan dengan alkohol 70% atau dipanaskan dengan api sebelum digunakan lagi.

  1. Karantina

Tindakan karantina secara ketat perlu dilakukan terhadap masuknya benih rimpang yang berasal dari kebun atau daerah yang terinfeksi penyakit. Tindakan-tindakan pencegahan seperti sortir ketat terhadap rimpang jahe untuk bahan tanaman dan solarisasi tanah perlu diaplikasikan pada daerah-daerah yang belum terserang penyakit.

Pengendalian penyakit yang ramah lingkungan melalui penggunaan musuh alami jamur Fusarium seperti bakteri Pseudomonas fluorences dan Bacillus subtilis dapat juga dierapkan.