Pertanianku — Perawatan tanaman tomat memang sedikit lebih rumit dibanding tanaman sayur karena harus dilakukan secara intensif. Tomat lebih mudah terserang hama dan penyakit yang menyebabkan penurunan produktivitas tanaman. Seringkali banyak orang yang menanam tanaman tomat tetapi tidak kunjung berbuah karena penyakit dan hama tanaman tomat. Yang lebih memprihatinkan, tanaman bisa mati.

Penting untuk mengetahui penyakit dan hama tanaman tomat agar mudah menanganinya. Pasalnya, tindakan penanganannya pun harus dilakukan dengan tepat sesuai dengan jenis penyakit dan hama tanaman tomat yang menyerang. Simak ulasan berikut ini.
Ulat tanah (Agrotis sp.)
Ulat tanah merupakan hama yang menyerang tanaman dengan cara mematahkan tanaman muda. Ulat ini bisa diatasi dengan penyemprotan Rhocap 10 gram sebanyak 0,1 persen di sekitar tanaman.
Ulat penggerek buah (Heliothis sp)
Hama ini dapat merusak buah sehingga buah busuk dan tidak laku untuk dijual. Hama ulat penggerek buah bisa diatasi dengan Decis 2,5 EC 0,2 persen.
Cacing
Cacing yang berbahaya bagi tanaman tomat adalah nematoda bintil akar (Meloidogyne sp). Cacing jenis tersebut hanya muncul pada tanah yang terlalu asam dengan kadar pH 4—5. Hama tersebut dapat menyebabkan akar tomat berbintil, membuat tanaman menjadi lemah, dan produksinya menurun.
Penyakit layu atau lanas
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum atau bakteri Pseudomonas solanacearumi. Bagian yang terserang dari penyakit ini adalah akar sehingga cukup sulit diberantas. Penyakit tersebut bisa menular melalui tanah, air, dan bibit.
Penyakit busuk daun atau penyakit cacar
Penyakit ini disebabkan oleh Phytophthora infestans. Gejala yang dialami dari penyakit ini adalah daun bernoda hitam seperti cacar yang muncul tidak beratur. Daun-daun tersebut nantinya akan kering dan busuk. Penyakit ini bisa dikendalikan dengan Dithane M-45 sebanyak 0,2 persen, Antracil, atau Benlate 0,1—0,3 persen. Penyakit yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan gagal panen.
Penyakit virus
Penyebab penyakit ini adalah virus keriting atau Tobacco Mosaik Virus (TMV) atau blorok. Hingga saat ini penyakit blorok tidak bisa disembuhkan.