Pertanianku — Salah satu penyakit yang kerap dialami oleh tanaman jahe adalah layu yang disebabkan oleh bakteri. Tanaman jahe yang layu dapat menyebabkan gagal panen yang merugikan petani dan hobiis tanaman yang menanamnya. Asal mula penyakit ini disebabkan oleh bakteri pathogen Psuedomonas solanacearum, P. zingeberi, dan P. solanacearum. Ketiga bakteri tersebut merupakan bakteri yang menyerang tanaman jahe selama bertahun-tahun di dalam tanah.
Ciri-ciri tanaman jahe yang layu akibat serangan bakteri dimulai dari adanya helaian-helaian daun bagian bawah yang melipat atau menggulung dan kemudian akan menjalar ke bagian pucuk. Setelah itu, warna daun yang mulanya berwarna hijau berubah menjadi kuning, kecokelatan, lalu pada akhirnya mengering.
Daun yang sudah tua akan berubah warna menjadi kuning dan diikuti oleh daun-daun yang masih muda. Pengeringan daun akan menular ke daun-daun lain jika tidak segera ditangani. Setelah itu, tunas dan batang akan membusuk dan tanaman berakhir mati. Hal tersebut dikarenakan penurunan produkvitias fotosintesis di daun yang sudah sakit.
Pada bagian batang akan terdapat garis-garis hitam atau abu-abu. Tanaman jahe yang layu akibat serangan bakteri memiliki batang yang mudah lepas atau dicabut dari bagian rimpang. Sementara, bagian rimpangnya akan berwarna gelap dan busuk. Jika rimpang dibelah, rimpang akan mengeluarkan cairan lendir putih kecokelatan.
Untuk menangani permasalahan tersebut, Anda harus ekstra sabar karena serangan tersebut merupakan serangan yang berbahaya dan bisa terjadi selama bertahun-tahun. Penanganan penyakit layu akibat bakteri dimulai dengan memilih tanaman yang terserang penyakit untuk segera dibuang.
Anda bisa menggunakan fungisida yang sudah direkomendasikan oleh pemerintah seperti Dithane M-45 (0,25 persen) dan Bavistin (0,25 persen). Gunakan dosis yang sudah dianjurkan dan biasanya tertera pada label kemasan.
Untuk mengendalikan penyakit tersebut, Anda bisa memulai dengan memilih rimpang yang akan digunakan sebagai bibit. Pastikan bibit tersebut tidak mengandung penyakit. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk rimpang, kulit luar, dan kepadatannya.
Sebelum ditanam, rimpang direndam ke dalam antibiotik streptomycin + oxytetracyln-HCL. Rendam rimpang selama 25 menit. Selain itu, Anda bisa merendam rimpang tersebut ke dalam air hangat bersuhu 40°C selama setengah jam.
Penyakit layu yang disebabkan oleh bakteri juga bisa diatasi dengan perlakuan tanaman. Caranya adalah siapkan lahan dengan baik, drainase yang benar, dan pola tanam yang tepat. Saat pembersihan lahan, bersihkan dari inang patogen bakteri tersebut dan lakukan pengapuran yang benar. Drainase harus baik untuk meminimalisir genangan air di lahan.