Pertanianku — Umumnya, buah mangga yang berada di selatan khatulistiwa sudah mulai berbunga sejak Juni hingga Agustus. Sementara itu, di daerah utara, periode berbunga jatuh pada Januari hingga Maret. Namun, sayangnya meski sudah berbunga, ada beberapa tanaman mangga yang tidak berbuah.
Di bagian cawan bunga terdapat madu, di tempat itu lebah dan serangga lain akan berdatangan mengerumumi bunga untuk mengisap madu. Serangga-serangga tersebut dapat membantu terjadinya penyerbukan.
Mangga biasanya melakukan penyerbukan sendiri dengan tepung sari yang berasal dari bunga yang sama. Namun, proses tersebut biasanya terhambat saat hujan turun karena tingkat kelembapan udara yang tinggi. Suhu udara yang tinggi juga bisa menjadi penyebab kegagalan proses pembuahan. Oleh karena itu, proses pembuahan pada musim hujan terbilang cukup rendah.
Penyerbukan bunga hermaprodit hanya terjadi sekitar 15—35 persen dan yang berhasil sampai dipanen hanya sekitar 0,1—0,25 persen. Setelah proses pembuahan selesai, buah memerlukan waktu selama 2—5 bulan hingga akhirnya masak. Namun, sebenarnya lama pemasakan bergantung pada temperatur dan varietasnya.
Penyebab lain dari mangga tidak berbuah adalah kepala putik yang masih belum siap untuk diserbuki atau putik di bunga tersebut tidak bisa diserbuki. Selain itu, kepala putik dalam keadaan rusak karena terserang hama seperti wereng mangga atau penyakit cendawan tepung.
Hama dan penyakit juga bisa menjadi penyebab gagalnya pembuahan karena buah muda rontok. Namun, kerontokan bunga juga bisa disebabkan oleh kekurangan pupuk atau zat hara tertentu yang dibutuhkan untuk perkembangan embrio.
Untuk mencegah kegagalan proses pembuahan, Anda bisa melakukan penyerbukan buatan. Penyerbukan buatan mampu meningkatkan hasil panen yang akan didapatkan.
Selain itu, Anda juga bisa memberikan hormon untuk meningkatkan daya penyerbukan buah mangga. Hormon yang dapat diberikan adalah hormon NAA (beta Naphtoxy Acetic Acid) sebanyak 200 ppm. Pemberian hormon tersebut dapat meningkatkan pembuahan sebanyak 3—5 kali lipat. Sementara itu, untuk mencegah kerontokan bisa menggunakan 25 ppm 2,4 D yang dilarutkan bersama air.