Pertanianku — Pada 1997—1998 di wilayah Bogor terjadi serangan hama ulat grayak yang menyebabkan petani cabai keriting lokal harus mengalami kerugian. Hama tersebut menyerang perkebunan dikarenakan sudah lama tidak mendapatkan semprotan insektisida dan hanya sesekali disemprotkan dengan insektisida untuk mengendalikan thrips.
Ulat-ulat grayak dapat ditemui pada instar awal sampai akhir. Ulat ini dapat ditemui dari balik mulsa berada di dalam tanah hingga sampai ujung tanaman. Agar tragedi tersebut tidak terulang kembali, sebaiknya lakukan pencegahan agar ulat grayak tidak datang ke perkebunan cabai Anda.
Ulat grayak yang menyerang adalah ulat Helicoverpa sp. dan Spodoptera sp. Gejala dari serangan ulat ini adalah buah yang berlubang akibat serangan Helicoverpa sp. Jika sudah terjadi, buah tidak akan laku untuk dijual. Sementara, Spodotera sp. akan menyebabkan daun-daun pohon cabai rusak dan akan berdampak pada pertumbuhan tanaman yang tidak baik bahkan hingga mati.
Salah satu cara untuk mengendalikan hama ini dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Rimon Fast sebanyak 1—2 ml/liter atau Royalcyper sebanyak 250 EC 1 ml/liter untuk mengatasi serangan yang terjadi pada instar akhir. Untuk serangan yang terjadi biasa saja, Anda dapat menggunakan salah satu jenis insektisida.
Sementara, untuk thrips yang berpotensi menyerang tanaman cabai di musim hujan ialah kutu Thrips parvispinus. Gejala yang ditimbulkan dari thrips ini ialah ditemukannya bercak-bercak pada daun muda.
Thrips tersebut hidup di pohon cabai dengan menyerap cairan yang dimiliki oleh daun muda sehingga daun tersebut menjadi kering. Jika sudah terjadi, pohon akan semakin sulit berkembang dan mati. Oleh karena itu, thrips ini wajib dicegah dan dibasmi.
Cara menghindari hama ini dilakukan secara bertahap untuk lahan yang luas lebih dari 3 hektare. Pencegahan dilakukan di antara blok-blok selama lebih dari dua minggu. Hal ini dilakukan untuk membasmi hama thrips secara maksimal. Pasalnya, jika pembasmian hanya dilakukan sekali, hama akan berpindah dari satu blok ke blok lain sehingga merusak tanaman yang masih muda.
Insektisida yang disemprotkan merupakan insektisida khusus untuk mengendalikan thrips seperti Galil 300 SC (1 ml/liter). Penyemprotan harus dilakukan secara bergilir.