Pertanianku — Ulat buah yang hadir di pohon tomat merupakan hama bagi tanaman karena bisa merusak tanaman dengan cara memakan seluruh bagian tanaman, terutama bagian buah. Hal tersebut menyebabkan buah yang dihasilkan tidak bagus dan tidak bisa dikonsumsi.

Ulat buah yang menyerang pohon tomat adalah Heliothis armigera Hubner, memiliki panjang kira-kira 4 cm dan akan tumbuh semakin panjang jika berada di suhu rendah. Warnanya cukup bervariasi, mulai dari hijau, hijau kekuning-kuningan, hijau kecokelatan, kecokelatan, hingga berwarna hitam.
Pada bagian tubuh sampingnya terdapat garis bergelombang memang berwarna lebih muda dari warna tubuhnya. Ulat tersebut memiliki telur yang berbentuk bulat dan berwarna kekuning-kuningan mengilap.
Saat sudah berumur 2—4 hari, warna tubuhnya akan berubah menjadi cokelat. Jika dibentangkan, panjang sayap ngengat bisa mencapai 4 cm dan panjang badannya sekitar 1,5—2,0 cm.
Sayap bagian muka ngengat ini berwarna cokelat dan sayap bagian belakang berwarna putih dengan tepi cokelat.
Bagian yang diserang oleh ulat buah pada pohon tomat adalah daun, bunga, dan buah tomat. Ulat akan memakan bagian yang diserang sehingga menimbulkan lobang pada bagian tersebut. Buah yang sudah terinfeksi oleh gigitan ulat lama-kelamaan akan menjadi busuk lunak. Oleh karena itu, kehadiran ulat buah ini dapat menyebabkan kerugian bagi petani.
Ulat buah harus segera diatasi sebelum semakin banyak buah yang dimakan. Pengendalian ulat buah bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti memasang perangkap, membasminya, dan membersihkan tanaman liar.
Perangkap yang bisa digunakan untuk menangkap ulat buah adalah cahaya ultraviolet. Hal ini dikarenakan ngengat ulat tersebut menyukai cahaya. Setelah ngengat berkumpul, langsung dikumpulkan untuk dibakar.
Selain ngengatnya, Anda juga harus mengumpulkan telur-telur dan ulat yang Anda temui di tanaman tomat untuk dibakar agar menghindari ulat berkembang biak.
Cara terakhir yang bisa dilakukan adalah membersihkan tanaman liar yang berada di sekitar areal pertanaman tomat. Tanaman liar itu bisa menjadi tumbuhan inang bagi ulat untuk bereproduksi sehingga populasi ulat meningkat.