Cara Mengawetkan Daging Ayam dengan Cuka

Pertanianku — Daging ayam sama seperti produk hewani lainnya yang tidak bertahan lama karena akan membusuk. Dahulu banyak oknum yang tidak bertanggung jawab mengawetkan daging ayam dengan formalin yang berbahaya. Padahal, daging ayam dapat diawetkan dengan cuka. Cuka bisa digunakan untuk mengawetkan daging ayam karena berperan sebagai pengurang jumlah bakteri penyebab pembusukan pada daging.

mengawetkan daging ayam
foto: Pixabay

Di dalam cuka terkandung asam asetat yang mampu menekan angka pertumbuhan bakteri penyebab pembusukan. Cara penggunaannya cukup mudah, daging ayam hanya perlu dicelupkan ke dalam larutan cuka 4 persen sebelum dijual ke pasar. Sementara itu, untuk skala rumah tangga, larutan cuka cukup digunakan untuk mencuci daging ayam yang baru dibeli di pasar.

Larutan cuka 4 persen sudah bisa mengurangi jumlah bakteri penyebab pembusukan serta bakteri pathogen seperti Escherichia coli, Staphylococcus aereus, dan Salmonella sp.

Cuka diketahui aman untuk tubuh karena tidak menyebabkan efek samping apa pun yang berbahaya. Selain itu, harga cuka terbilang cukup murah. Namun, Anda tidak boleh menggunakannya secara berlebihan karena bisa memengaruhi cita rasa daging sehingga daging terasa lebih asam. Cita rasa daging yang berubah dapat menurunkan rasa lezat daging ayam itu sendiri yang terkenal gurih.

Asam cuka merupakan asam organik yang dihasilkan secara alami oleh tumbuhan. Selain asam asetat, ada juga asam organik lain yang bisa digunakan untuk mengawetkan makanan, seperti asam laktat, asam propionate, asam fumarat, asam tartarat, dan asma sitrat. Namun, di antara jenis asam organik yang ada, asam asetat dianggap paling efektif untuk mengawetkan makanan dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa membahayakan tubuh.

Asam asetat yang digunakan untuk mengawetkan makanan dalam jangka waktu cukup lama tidak akan membahayakan tubuh karena bisa dimetabolisir oleh tubuh untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh.

Berdasarkan penelitian, daging ayam yang diambil dari rumah pemotongan pukul 6 pagi dan disimpan pada suhu ruangan biasa, pada pukul 10 pagi sudah mengeluarkan bau busuk. Kondisi tersebut disebabkan oleh jumlah bakteri penyebab pembusukan sangat tinggi. Oleh karena itu, dulu, banyak pedagang nakal yang menggunakan pengawet berbahan kimia berbahaya untuk mencegah kerugian.