Cara Mengawinkan Sapi yang Benar

Pertanianku — Pada umumnya sapi yang digemukkan untuk dijadikan sapi potong adalah sapi jantan karena memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibanding betina. Sementara itu, sapi betina disarankan untuk tidak digemukkan, tetapi dipelihara untuk mendapatkan keturunan. Keturunan sapi tersebut bisa digunakan sebagai bakalan penggemukan. Mengawinkan sapi memerlukan sistem yang terarah dan diawasi oleh peternak.

mengawinkan sapi
foto: pixabay

Sapi yang dipelihara secara intensif memerlukan pengawasan yang tepat saat ingin dikawinkan. Pengaturan dan pengawasan pada saat mengawinkan sapi berhubungan dengan birahi pertama, perkawinan pertama, masa birahi, dan perkawinan yang tepat pada saat birahi.

Birahi pertama dan perkawinan pertama

Birahi pertama sapi asal Eropa dimulai dari umur 8—10 bulan, sedangkan sapi tropis biasanya baru mulai birahi di umur 10—12 bulan. Pada saat mengalami kedewasaan kelamin pertama kali, tidak diiringi dengan kedewasaan tubuh. Kedewasaan tubuh sapi baru tercapai setelah berumur 15—20 bulan. Oleh karena itu, perkawinan pertama sebaiknya dilakukan saat sapi sudah berumur 18 bulan.

Jika sapi dikawinkan pada umur 18 bulan dengan masa kandung selama 280—285 hari, kelahiran pertama sapi akan terjadi pada umur 27 bulan. Untuk sapi lokal lebih disarankan untuk dikawinkan pada umur 2—2,5 bulan. Hal ini karena bangsa sapi lokal memiliki pertumbuhan yang lebih lambat.

Tanda-tanda birahi

Sapi betina akan birahi sebanyak 3 minggu sekali. Sapi yang birahi akan terlihat gelisah ingin keluar kandang. Jika di dalam kandang, sapi akan menaiki sapi lain atau membiarkan sapi lain menaikinya. Sapi betina akan selalu berusaha mendekatkan dirinya ke sapi jantan. Bagian alat kelamin yang tampak dari luar terlihat bengkak, memerah, dan mengeluarkan lendir yang jernih. Birahi sapi betina akan berlangsung selama 18 jam.

Perkawinan yang tepat pada waktu birahi

Ketika sapi birahi pada pagi hari, sapi dikawinkan pada sore hari. Sementara itu, sapi yang birahi pada sore hari, sapi dikawinkan pagi hari berikutnya. Perkawinan sebaiknya dilakukan 9 jam sesudah birahi berlangsung sampai dengan 6 jam setelah birahi itu berakhir.

Sapi akan birahi selama 18 jam, sedangkan masa ovulasi terjadi 10—12 jam setelah birahi berakhir. Proses perkawinan yang dilakukan pada waktu yang sudah disarankan akan membesarkan peluang keberhasilan proses perkawinan.