Cara Mengendalikan Hama pada Bayam

Pertanianku – Bayam atau yang memiliki nama ilmiah Amaranthus sp. ini, merupakan satu dari sekian banyak sayuran yang dikonsumsi oleh masyarakat, terlebih di Indonesia. Bayam memiliki cita rasa yang lezat dan menggugah selera. Terlebih cukup mudah untuk dibudidayakan. Tidak heran banyak orang yang menanamnya sendiri. Tidak hanya itu saja, sayuran yang berasal dari Amerika tropik terkenal sebagai salah satu tumbuhan dengan sumber zat besi yang tinggi dan penting untuk tubuh terutama untuk ibu hamil.

Cara Mengendalikan Hama pada Bayam

Jika Anda tertarik menanam bayam, sayuran ini perlu dirawat dengan baik. Ini karena bayam sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Hama yang biasanya menyerang bayam adalah ulat daun (Spodoptera plusia hymnea). Hama ini dapat menyebabkan daun bayam berlubang. Cara pengendaliannya adalah dengan menggunakan pestisida atau dengan menggoyangkan tanamannya. Ketika melakukan penyemprotan, sebaiknya gunakan celana dan baju panjang dengan sepatu boot. Jangan lupa gunakan masker untuk menghindari keracunan akibat pestisida yang digunakan.

Serangga kutu daun atau Myzuz persicae Thrips sp. juga menjadi hama pada bayam. Jika terserang hama ini, dapat dipastikan bayam akan rusak. Daunnya akan berlubang dan membuatnya layu. Cara pengendaliannya dengan menyemprotkan pestisida atau menggoyangkan tanaman di pagi hari agar kutu hilang.

Hama lainnya yang menyerang bayam adalah tungai atau Polyphagotarsonemus latus. Seperti hama lainnya, ia dapat membuat daun bayam menjadi rusak, layu, dan berlubang. Cara pengendalian cukup dengan menyemprotkan pestisida atau menggoyangkan tanaman.

Selain hama, beberapa penyakit kerap menjangkiti bayam. Salah satu penyakit yang biasanya menyerang daun adalah penyakit noda daun atau leaf spot. Bayam yang terkena penyakit ini akan memiliki noda cokelat pada daun dan akan menghancurkan daun. Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya unsur Mn. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan menyemprotkan Dithane M-45 dengan dosis 1,5—2 g/l pada tanaman yang belum terserang, menggunakan multitonik. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara memberikan kapur ketika mengolah tanah yang akan digunakan untuk menanam bayam agar tanah tidak kekurangan unsur Mn.