Pertanianku— Air kolam lele selama masa budidaya perlu diganti beberapa kali secara rutin untuk menjaga kesehatan ikan lele meskipun lele tersebut sudah menggunakan bioflok. Mengganti air kolam lele dilakukan pada saat kualitas air kolam sudah menurun. Penurunan kualitas air kolam lele disebabkan oleh pakan dan sisa metabolisme yang mengendap di dasar kolam.

Mengganti air kolam lele yang menggunakan bioflok dilakukan untuk membuang bahan organik yang mengendap di paralon. Penumpukan bahan organik tersebut disebabkan oleh proses pengadukan tidak berjalan sempurna oleh sistem aerasi sehingga bahan organik tersebut mengendap dan akan membahayakan ikan lele.
Jumlah endapan sisa pakan dan sisa metabolisme yang tinggi dapat menimbulkan kandungan yang berbahaya bagi ikan lele. Untuk mengetahui sudah banyak atau belum endapan di dasar kolam, bisa dilakukan dengan pengecekan bagian saluran atau paralon pembuangan. Jika saluran sudah terlalu pekat, itu pertanda bahwa endapan di dalam kolam sudah banyak dan harus segera diganti.
Bahan organik yang mengendap dikatakan berbahaya karena bisa menyebabkan perubahan kualitas air kolam lele secara signifikan saat bioflok digunakan. Selain berbahaya, endapan tersebut sering menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga mengganggu indra penciuman.
Aroma yang tidak sedap dari kolam lele sangat berbahaya jika lokasi budidaya dilakukan di dekat pemukiman warga. Baunya akan mengganggu penduduk dan menjadi polusi udara yang sangat mengganggu. Bau tersebut mengandung amonia dan nitrit yang tinggi.
Cara mengganti air kolam lele juga harus dilakukan dengan benar agar tidak merusak kondisi kolam yang sudah sesuai dengan karakteristik ikan lele. Saat mengganti air kolam, kepekatan bioflok harus tetap dijaga. Kepekatan bioflok sebaiknya tidak terlalu pekat karena bisa berpengaruh terhadap konsumsi oksigen.
Ikan lele merupakan ikan yang tahan terhadap kondisi kepekatan flok yang relatif tinggi. Lele masih bisa bertahan dengan baik di perairan dengan tingkat kepekatan flok yang mencapai 15 persen atau 150 cc dalam 1 liter air media.
Ikan lele yang dipelihara di dalam kolam dengan ketebalan flok kurang dari 5 persen atau 50 cc dalam 1 liter air media, sebaiknya diberikan perlakuan puasa selama satu kali dalam seminggu untuk menjaga kesehatan tubuhnya.