Cara Menghasilkan Bibit Lidah Buaya yang Berkualitas

Pertanianku — Lidah buaya (Aloe vera) kini tak hanya dipakai sebagai tanaman hias, tapi juga digunakan sebagai bahan baku industri kosmetik dan obat-obatan. Untuk membudidayakannya, teknik pembuatan bibit lidah buaya biasanya dilakukan melalui anakan.

bibit lidah buaya
Foto: Dok. Pertanianku

Di Indonesia, perkebunan lidah buaya paling banyak terdapat di Pulau Kalimantan. Para petani setempat membudidayakan lidah buaya secara intensif untuk mendapatkan hasil yang optimal. Perlu upaya pemeliharaan sepenuh hati agar tanaman tersebut bisa tumbuh dengan baik. Setelah ukurannya cukup besar, Anda bisa memanen pelepah daun lidah buaya untuk kemudian dijual.

Pengambilan anakan untuk bibit lidah buaya bertujuan memaksimalkan pertumbuhan tanaman induk tersebut supaya tumbuh semakin besar. Selain itu, pembibitan juga bisa dilaksanakan melalui penanaman benih dan setek batang. Berikut ini cara menghasilkan bibit lidah buaya yang berkualitas.

Pengambilan anakan

Tanaman lidah buaya yang sudah berumur sekitar 5—6 bulan biasanya mulai menumbuhkan anakannya. Biarkan anakan tersebut tumbuh bersama induknya selama kurun waktu 1—2 bulan. Setelah mempunyai 5—6 daun pelepah dan tingginya mencapai 20—30 cm, Anda bisa memisahkannya dari tanaman induk.

Caranya cukup dengan mencabut anakan lidah buaya tadi secara hati-hati agar tidak merusak akarnya. Bibit-bibit lidah buaya yang sudah terkumpul lantas diseleksi berdasarkan kualitasnya.

Persiapan lahan pembibitan

Lahan yang akan dipakai sebagai area pembibitan harus dicangkul terlebih dahulu supaya tekstur tanahnya menjadi remah. Hal ini sangat penting dikerjakan karena bibit lidah buaya yang ditanam di lahan bertekstur keras membuat posturnya menjadi kerdil akibat pertumbuhannya terganggu.

Kemudian bangunlah bedengan yang berukuran 1—1,5 m × 10 m disesuaikan dengan kondisi lahan. Lalu, taburkan pupuk kandang sebanyak 20—40 kg/bedengan agar tanahnya semakin subur.

Sangat dianjurkan untuk menaburkan kapur pertanian untuk mencegah terjadinya serangan cendawan. Sementara, untuk merangsang pertumbuhan bibit, tambahkan pula 7,5 kg pupuk urea/bedengan. Adapun jarak tanam yang biasa diterapkan ialah 10 × 10 cm.

Pembibitan juga bisa dilakukan menggunakan polibag untuk mempermudah dalam perawatan, pengangkutan, dan pemindahan bibit. Gunakan media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 atau 1:2. Lalu, tambahkan pula NPK sebanyak 5 gram/polibag/minggu. Letakkan polibag-polibag ini di tempat yang teduh.

Penanaman bakal bibit

Anakan-anakan lidah buaya yang sudah terkumpul lantas ditanamkan pada lubang tanam yang sudah dipersiapkan. Waktu yang paling tepat untuk menanam anakan lidah buaya tersebut sebelum jam sembilan pagi atau setelah jam empat sore.

Tanamkan bagian akar dan pangkal batang lidah buaya terlebih dahulu, kemudian timbun dengan tanah di sekelilingnya. Pastikan tidak ada bagian pelepah daun yang tertimbun tanah karena dapat mengakibatkannya membusuk. Agar tumbuh subur, bibit ini perlu disiram dengan air secukupnya setiap pagi dan sore hari.