Pertanianku — Belut dan sidat lebih baik ketika dikirim dalam keadaan masih hidup karena harga jualnya akan jauh lebih tinggi dibanding yang sudah mati. Mengirim belut dan sidat hidup dalam jumlah banyak memerlukan keahlian khusus agar tidak ada yang mati.

Mengirim sidat dalam jumlah banyak bisa dikatakan gampang-gampang susah. Sidat yang akan dikirim harus ditempatkan terlebih dahulu pada wadah atau tangki yang berada di atas truk.
Pengangkutan sidat sebaiknya dilakukan pada malam hari saat suhu udara sedang rendah sehingga air dalam tangki juga memiliki suhu yang rendah. Begitu pun saat mengisi air dalam tangki juga harus dilakukan pada malam hari.
Kondisi air dalam tangki selama perjalanan juga harus diperhatikan dengan cara disirkulasikan menggunakan pompa air dan diberi udara segar menggunakan kompresor yang kuat untuk menambah zat asam dalam air tangki.
Perbandingan bobot antara belut/sidat dengan air adalah 1:1. Artinya, untuk 1 ton air hanya bisa digunakan untuk mengangkut belut/sidat sebanyak 1 ton. Jika diasumsikan bobot untuk satu ekor belut/sidat sebesar 250 gram, belut/sidat hidup yang dapat diangkut sebanyak 4.000 ekor.
Tidak hanya itu, di tempat tujuan, seperti di tempat penampungan eskportir, biasanya belut dan sidat akan ditimbun terlebih dahulu dalam bak-bak beton di bawah naungan atap teduh untuk menunggu waktu giliran pengiriman. Di kolam ini, kondisi air juga harus tetap diperhatikan dengan cara diberi sirkulasi menggunakan kompresor seperti pada tangki pengiriman.
Belut dan sidat yang mati harus segera disingkirkan. Jika tidak disingkirkan, bangkainya akan mengotori bak. Dalam bak penampungan, belut dan sidat dapat disimpan dalam kurun waktu beberapa minggu, asalkan kondisi air kolam tetap segar dan kondisi belut/sidat tetap kosong perutnya. Begitupun dengan pengiriman ke luar negeri, caranya hampir sama.
Belut dan sidat yang akan dikirim ke pedagang eceran menggunakan kotak yang terbuat dari kayu atau disebut dengan baki. Dalam baki tersebut akan disekat sehingga terbagi menjadi dua bagian, yaitu atas dan bawah. Bagian bawah diisi oleh sidat yang akan dikirim. Sementara, bagian atas dibiarkan kosong dan diisi dengan gumpalan es batu.
Pengiriman belut dan sidat hidup juga dapat menggunakan kantong plastik. Jumlah belut dan sidat hidup yang dimasukkan ke kantong plastik harus disesuaikan dengan ukuran dan jarak pengiriman. Setelah itu, berikan oksigen dengan perbandingan antara oksigen dan air sebesar 3:1. Ikat plastik dengan kuat. Jika jarak pengiriman jauh, kantong plastik dapat dimasukkan ke styrofoam yang diisi es batu.