Pertanianku — Kambing mencret dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti serangan cacing Haemonchus concortus, serangan bakteri Eimeria sp., atau bisa disebabkan serangan bakteri Escherichia coli. Tak hanya akibat bakteri, kambing mencret juga dapat disebabkan oleh kesalahan pemberian pakan atau karena faktor cuaca yang tidak cocok dengan kondisi kambing.
Sementara, mencret yang terjadi pada anak kambing yang baru lahir besar kemungkinan terjadi akibat telat pemberian kolostrum yang berlangsung lebih dari 8 jam. Kolostrum adalah kandungan susu yang berfungsi sebagai pencegah kambing dari serangan penyakit diare.
Gejala umum kambing mencret dapat dilihat dari kotorannya yang lembek hingga cair. Warna kotoran juga tidak normal, yaitu berwarna hijau muda hingga kehitaman. Jika kotoran sudah berwarna hitam dan tampak bercampur dengan darah, serangan mencret bisa dikategorikan cukup parah. Diare yang disebabkan oleh cacing biasanya akan ditemui cacing pada kotoran kambing.
Gejala lain yang ditimbulkan dari penyakit mencret adalah kambing terlihat lesu dan nafsu makan berkurang sehingga menyebabkan kambing kehilangan berat badan.
Mencret atau diare dapat dicegah dengan beberapa langkah pencegahan. Salah satunya adalah pemberian obat cacing secara rutin untuk menghindari kambing dari serangan cacing. Selain itu, dapat dicegah dengan pemberian kolostrum pada anak kambing secepat mungkin, yakni sekitar setengah jam pascakelahiran anak.
Anda juga harus menjaga kebersihan kandang agar tetap bersih dan kering. Kondisi air minum di dalam kandang juga harus dipastikan bersih dan tidak tercemar oleh bakteri E.coli. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan pemberian pakan hijauan yang sudah dilayukan terlebih dahulu selama beberapa jam sebelum diberikan kepada kambing.
Jika kambing Anda sudah terkena diare, lakukan tindakan pengobatan yang sesuai dengan penyebab diare. Jika disebabkan oleh serangan cacing, segera pisahkan ternak yang masih sehat dengan ternak yang sudah terserang penyakit. Berikan obat cacing seperti Wormex Powder atau Pheno Plus. Berikan obat tersebut sesuai dengan anjuran.
Diare yang disebabkan serangan kuman Eimeria sp, diobati dengan pemberian obat sulfat seperti AS Supermed dengan dosis 2—3 gram dan diberikan melalui air minum. Obat diberikan sebanyak 2—3 hari sekali.
Jika diare disebabkan bakteri Escherichia coli, pengobatan dilakukan dengan pemberian larutan elektrolis. Dosis yang digunakan sebanyak 3—4 gram/hari selama 3—4 hari berturut-turut.