Cara Mengobati Tanah Sawah yang Sakit

Pertanianku — Tanah sawah bisa sakit karena penggunaan pupuk kimia yang dilakukan dalam jangka waktu cukup panjang. Pupuk kimia telah menjadi kebutuhan utama yang masih digunakan oleh petani di berbagai daerah meski sudah banyak anjuran untuk menggunakan pupuk organik. Kondisi tersebut tentu saja menyebabkan tanah sawah sakit sehingga produktivitasnya menurun dan tidak bisa digunakan untuk bertanam.

tanah sawah sakit
foto: Pertanianku

Penggunaan pupuk kimia dapat menyebabkan struktur tanah menjadi rusak, pH tanah terlalu masam, atau kadar salinitasnya tinggi. Kondisi tanah sawah yang sakit juga bisa diperparah dengan jenis tanah yang liat. Tanah liat mampu mengikat dengan kuat unsur hara dan air sehingga pemberian pupuk anorganik berkepanjangan membuat tanah menjadi jenuh.

Tanah yang sudah terlalu sering digunakan untuk bertanam dan diberikan pupuk anorganik akan miskin hara. Kondisi tersebut sudah tidak bisa dibantu oleh pupuk kimia, petani perlu memperbaiki sifat kimia, fisika, dan biologi tanah terlebih dahulu sebelum digunakan dengan cara diberikan pupuk berimbang.

Petani perlu memberikan bahan organik seperti sisa panen ke lahan, kemudian ditambahkan pupuk kandang atau kompos. Dosis bahan organik yang dibutuhkan sekitar 10 ton per hectare per tahun. Dosis tersebut berguna untuk kondisi kesuburan tanah terjaga dengan bahan organik di lapisan atas minimal 2 persen.

Bahan organik tersebut akan meremahkan struktur tanah sehingga tanah menjadi gembur. Tidak hanya menggemburkan, bahan organik juga menyediakan berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam tanah beserta tanaman.

Selama pemakaian pupuk anorganik, mikroorganisme yang ada di dalam tanah seperti cacing, bakteri, protozoa, dan cendawan yang baik mati karena kondisi tanah yang terlalu masam. Oleh karena itu, penggunaan bahan organik sangat dibutuhkan untuk menghidupkan kembali mikroorganisme baik di dalam tanah.

Upaya untuk mengembalikan mikroorganisme baik di dalam tanah juga bisa dibantu dengan pemberian pupuk hayati. Di dalam pupuk hayati terkandung berbagai mikroba yang baik untuk tanah dan tanaman. Mikroba tersebut berfungsi untuk menambah nitrogen yang ada di udara, dan melarutkan residu dari fosfat dan kalium di dalam tanah.

Mikroba dari pupuk hayati bermanfaat untuk mengendalikan mikroorganisme jahat yang dapat merugikan tanaman.

Penggunaan pupuk organik tidak boleh langsung digunakan secara utuh dalam satu waktu. Penggunaannya harus dilakukan bersama pupuk kimia hingga tanah dapat beradaptasi dengan baik.