Cara Mengolah Kulit Buah Kakao untuk Pakan Ternak

Pertanianku — Kulit buah kakao mempunyai nilai gizi yang cukup memadai untuk pakan ternak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 20—40 persen kulit buah kakao sebagai pengganti jagung tidak memberikan efek negatif terhadap pertumbuhan ternak. Lalu, bagaimana cara mengolah kulit buah kakao untuk pakan ternak?

cara mengolah kulit buah kakao
Foto: Shutterstock

Cara pengolahannya sangat sederhana dan tidak membutuhkan peralatan yang sulit dijangkau petani, di mana sebagian besar peralatan yang dibutuhkan pasti dimiliki oleh setiap petani.

Kulit buah kakao yang sudah diambil bijinya dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil. Atau, dapat juga menggunakan mesin pencacah. Kulit yang sudah dipotong-potong tersebut dihaluskan dengan cara ditumbuk dengan menggunakan penumbuk (lesung). Penumbukannya tidak usah terlalu halus, yang penting kulit buah sudah hancur. Hasil tumbukan tersebut masukkan ke ember, lalu campurkan dengan EM4 yang telah diencerkan.

Ember tersebut ditutup dengan plastik kampil (karung kampil) dan biarkan 3—5 hari. Karung kampil harus bersih agar tidak terjadi kontaminasi oleh jenis mikroba lainnya. Dalam waktu 3—5 hari bahan tersebut akan sudah terfermentasi. Tanda fermentasi berhasil adalah kulit buah kakao tidak berbau busuk, tetapi berbau seperti tape.

Bila memiliki banyak kulit buah kakao, maka pengolahan menjadi banyak, dan hasil fermentasi banyak. Untuk itu perlu dilakukan pengawetan hasil fermentasi tersebut, dengan cara, hasil fermentasi tersebut dijemur sampai kering.

Bila sudah kering, lalu ditumbuk, agar butir-butir pakan ternak tersebut menjadi lebih kecil. Karena bila sudah kering yang tadinya pakan tersebut lembek, akan menjadi keras sehingga perlu dihaluskan. Untuk menghaluskan, dapat dilakukan dengan cara menumbuk atau menggunakan mesin penggiling.

Dengan membuat pakan seperti ini maka biaya pakan berupa dedak, ataupun makanan yang sudah jadi (polar) dapat dikurangi 50—60 persen.