Cara Mengolah Tanaman Menjadi Obat Tradisional

Pertanianku Obat tradisional kini banyak dilirik masyarakat karena keampuhannya dalam mengatasi berbagai penyakit tanpa efek samping. Meski terkadang ada pengobatan yang sifatnya mistis, sebagian pengobatan tradisional memiliki manfaat yang dapat dibuktikan secara ilmiah.

Obat tradisional
Foto: Pixabay

Banyak pula penelitian yang mencoba mengungkap kandungan-kandungan dalam obat tradisional yang alami, dan hasilnya pun tidak mengecewakan. Nah, berikut ini beberapa tanaman yang dapat diolah menjadi obat tradisional.

  1. Seledri

Seledri adalah sayuran hijau yang tergolong rendah kalori. Di dalam 100 gram daun seledri terkandung 16 kalori saja. Selain itu, juga mengandung vitamin C, vitamin B1, vitamin A, dan zat besi lainnya seperti kalium, zat besi, dan mineral.

Manfaat daun seledri di antaranya menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah terbentuknya batu di kantung empedu, meredakan ketegangan di sistem saraf, dan menambah nafsu makan.

Rutin mengonsumsi daun seledri juga dapat mencegah munculnya kerutan pada wajah. Berikut ini cara membuat masker wajah dari daun seledri. Beberapa daun seledri diiris kecil-kecil, masukkan ke mangkuk berisi air mendidih. Biarkan terlebih dulu selama 15 menit. Apabila sudah harum, buang daun seledrinya dan sari daun ini disimpan di lemari es. Gunakan air daun seledri ini sebagai masker.

  1. Belimbing wuluh

Belimbing wuluh kerap dijadikan tanaman pagar. Meski demikian, belimbing wuluh tetap diinginkan karena memiliki manfaat sebagai obat herbal. Beberapa manfaat belimbing wuluh di antaranya untuk mengobati sariawan, menurunkan hipertensi, membunuh bakteri penyebab jerawat, menghilangkan panu, mengobati diabetes, meredakan sikat gigi, melegakan tenggorokan saat batuk, melegakan napas, dan mencairkan batuk dahak.

Untuk mengatasi diabetes, belimbing wuluh dapat dikonsumsi rutin untuk menjaga kesehatan. Caranya, siapkan 6 buah belimbing wuluh yang sudah lembut, lalu rebus dengan air hingga airnya tersisa setengah. Setelah itu, saring hasil rebusan ini, dan minumlah 2 kali sehari.

  1. Daun saga rambat

Saga termasuk tanaman gulma karena keberadaannya biasanya tidak ditanam dan mencuri nutrisi dari tanah yang merugikan tumbuhan yang kita tanam. Akan tetapi, sebenarnya daun saga rambat dapat dimanfaatkan sebagai obat batuk dan obat sariawan. Daun saga sendiri mengandung beberapa zat penting seperti glycyrrhizin, abrus lactone, asam abrusgenat, dan turunan metilnya.

Untuk meredakan sariawan, Anda perlu memetik daun saga secukupnya, lalu jemur di tempat yang agak panas selama beberapa menit hingga layu daunnya. Setelah layu, cuci bersih daunnya, dan kemudian dikunyah hingga halus.

  1. Urang Aring

Urang aring tergolong tanaman liar yang bertangkai banyak. Ia jarang dibudidayakan, karena berada di mana-mana. Tinggi urang aring sendiri bisa mencapai 80 cm, dengan posisi tumbuhnya terkadang tegak ke atas, dan terkadang berbaring.

Manfaat terkenal urang aring adalah menghitamkan rambut. Manfaat lain dari tanaman urang aring yang segar atau kering adalah untuk mengobati keputihan, muntah darah, ubanan, perdarahan rahim, dan diare.

  1. Kembang turi

Tanaman turi mempunyai bunga merah yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bagian tanaman turi yang dapat dimanfaatkan sebagai obat di antaranya akar, bunga, daun, hingga kulit batang.

Bunga turi merah sendiri berkhasiat melembutkan kulit, memberi sensasi sejuk, dan sebagai pencahar. Daunnya dapat menghilangkan rasa sakit, meluruhkan kencing, dan juga mencairkan gumpalan darah. Kulit batangnya dapat mengurangi rasa sakit, tonik, dan menurunkan panas.