Pertanianku — Mengombinasikan tabulampot dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti setek, susuan, dan okulasi. Mengombinasikan tabulampot dengan cara susuan memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi sehingga cara ini sangat sering digunakan oleh para petani. Daya tumbuhnya mencapai 90 persen.

Daya tumbuh yang tinggi disebabkan calon batang atas dan bawah masih berhubungan dengan perakarannya masing-masing sehingga risiko kematian menjadi lebih kecil. Syarat untuk melakukan kombinasi tabulampot dengan cara susuan adalah batang bawah yang digunakan sebaiknya tanaman yang berasal dari biji yang disemai. Syarat kedua, batang atas (entris) berukuran sama dengan batang bawah.
Hampir seluruh jenis tabulampot bisa dikombinasikan dengan cara disambung dengan teknik susuan. Alat-alat yang dibutuhkan pun sederhana, hanya kantong plastik transparan, tali plastik atau tali rafia, gunting pangkas, dan pisau. Berikut cara mengombinasikan tabulampot dengan susuan.
- Pilihlah tanaman untuk batang bawah yang bagus. Ciri-cirinya, tanaman memiliki cabang lebih dari dua, biasanya cabang berdiameter 1—2 cm dan tingginya mencapai 75—125 cm.
- Pilihlah tanaman unggul dan berbeda jenis dengan batang bawah untuk dijadikan batang atas.
- Cari bagian batang tanaman yang dirasa cocok untuk disusukan. Cara mengetahuinya adalah dengan merapatkan batang tanaman yang akan dijadikan batang bawah dengan batang tanaman yang akan dijadikan batang atas. Jika tinggi batang bawah dan atas berbeda, topang tanaman batang agar seimbang.
- Sayat atau belah separuh kedua batang (atas dan bawah) bila sudah dirasa cocok menggunakan pisau tajam. Panjang sayatan berkisar 3—4 cm dengan kedalaman 1/3 bagian atau 1,5—2 cm.
- Tempelkan kedua cabang yang sudah disayat. Lalu, ikat dengan tali rapia atau tali plastik.
- Lakukan proses penempelan satu per satu hingga selesai untuk cabang-cabang yang lain.
- Tempatkan tanaman yang sudah disusu di tempat yang teduh.
- Lukai cabang yang akan dipotong atau dihilangkan setelah 1—1,5 bulan. Pelukaan dilakukan sebanyak 2—3 kali dengan selang waktu 10—15 hari sekali, lalu potong batang sekaligus.
Keuntungan dari cara susuan adalah mempercepat berbuahnya tanaman, mampu menghasilkan tanaman dengan sifat yang diinginkan, dan sebagai alternatif terakhir dari perbanyakan vegetatif jika gagal melakukan kombinasi dengan okulasi, setek, atau dicangkok.
Kekurangan dari sistem ini lebih sulit karena perlu adanya penopang untuk batang bawah dan memerlukan banyak perawatan yang harus dilakukan.